Istri saya adalah seorang ‘survivor’ kanker payudara. Kami telah menikah cukup lama dan memang belum diberkati dengan kehadiran seorang anak. Bertahun-tahun ini menjadi beban luar biasa pernikahan kami. Maklum istri saya sangat cantik dan dari keluarga terpandang pula. Kami sudah memeriksakan diri ke dokter dan dianggap normal-normal saja. Lama-lama setelah semua teman istri saya punya putera dan puteri, istri saya muali merasa kehilangan rasa percaya diri. Seperti dia kurang sesuatu atau kalah dengan teman-teman-nya. Apalagi teman-teman-nya selalu menggoda kalau kami punya anak pasti akan cantik sekali mengingat istri saya yang memang berparas cantik dan sangat ayu. Ini ibarat luka yang semakin parah dari tahun ke tahun. Saya sendiri sudah menganjurkan agar kami mengadopsi anak, tetapi istri saya tetap keras kepala, dan tidak mau. Yah, karena perasaan tidak mau kalah itu. Saya sendiri sering pasrah, dan menganggap Tuhan punya jalan dan rencana sendiri. 2 tahun yang lalu, istri saya terkena penyakit kanker payudara. Dan terpaksa di operasi dan payudara-nya di angkat. Sejak itu istri saya semakin parah. Ia selalu menyendiri. Menjadi pendiam. Tidak mau bergaul, dan merasa diri-nya cacat total. Saya menjadi sangat sedih dan selalu mencoba menghibur dirinya. Mengajak liburan ketempat-tempat exotic, tetapi istri tetap menolak. Dan situasi istri saya tetap saja semakin buruk. Saya sudah hampir putus asa. Setiap tengah malam saya berdoa, mimpa kepada Tuhan, agar diberikan jalan. Agar istri saya dibuka-kan hatinya dan gairah hidupnya dikembalikan.
Agar istri saya kembali menjadi gemerlap hati saya.
(nama dan identitas ada pada www.berharap.com)
Jangan lupa klik ….. www.berharap.com
No comments:
Post a Comment