Wednesday, January 01, 2014

INDONESIA MEMANG NEGARA AJAIB





Waktu sekolah dulu, ketika pelajaran ilmu bumi alias geografi, kita hanya diberi hafalan, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan di khatulistiwa dengan sekian ribu pulau, sekian juta penduduk dan sekian ratus bahasa daerah. Saat itu kita cuma fokus pada jumlah dan mencoba menghafalnya buat ulangan atau ujian. Guru saya tidak berhasil meyakinkan saya bahwa semua angka-angka itu sebenarnya unik, karena mewakili sebuah kombinasi yang membuat Indonesia adalah sebuah negara ajaib. Bertahun-tahun angka itu cuma menjadi sebuah impresi biasa. Bagaikan angin yang lewat tanpa kesan sama sekali.



Barulah sekitar bulan September lalu, dalam sebuah diskusi tertutup di Hongkong saya bertemu dengan beberapa ekonom dan konsultan strategi ekonomi. Percaya atau tidak, didalam diskusi itu saya baru sadar betul, betapa Indonesia adalah sebuah negara ajaib yang tulen. Jadi jangan heran kalau begitu banyak orang yang iri dan cemburu dengan keutuhan Indonesia, yang ingin merusak dan merampoknya, serta ingin memecah belah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.



Potensi Indonesia dilihat dari sudut manapun sangatlah ajaib. Secara geografis, Indonesia melintang di khatulistiwa. Bayangkan saja Indonesia memiliki 17.058 pulau. Jadi jangan heran kalau Indonesia mendapat merek negara kepulauan terbesar di dunia. Luas tanahnya hampir 2 juta km2. Membuat Indonesia negara ke 15 terluas didunia. Namun apabila dijumlah menjadi satu dengan wilayah lautnya, Indonesia menjadi negara ke 7 terluas didunia. Kombinasi ini saja sudah membuat orang terpukau, karena kekayaan dari keragaman baik hewan dan tumbuh-tumbuhan-nya sangat sulit ditandingin negara manapun didunia ini. Jadi bayangkan saja kekayaan sumber daya alam-nya.



Dalam hal enerji misalnya, 40% potensi enerji panas bumi/geothermal dunia, semuanya ada dan berlokasi di Indonesia. Bila dikembangkan dengan sempurna - enerji panas bumi/geothermal Indonesia bisa mencapai 28.000 MW. Saat ini Indonesia  baru memiliki instalasi panas bumi/geothermal sekitar  1,197 MW atau hanya  3.7% dari produksi enerji nasional Indonesia. Padahal PLN akhir Desember 2012 memproduksi listrik dengan kapasitas  32.901,48 MW yang berasal dari  5.048 unit pembangkit tenaga listrik. Menurut studi yang dilakukan NYU Stern listrik yang dibangkitkan dengan enerji panas bumi/geothermal ongkosnya hanya berkisar antara 500 rupiah per kilowatt. Biaya produksi listrik dengan batu bara yang paling murah masih berkisar diatas 1.000 rupiah per kilowatt. Memang benar membangun strategi listrik nasional berdasarkan panas bumi/geothermal bukan murah. Dan memerlukan investasi modal yang sangat tinggi. Namun buat jangka panjang, Indonesia sangat memerlukan pemberdayaan sumber daya alam yang satu ini.


 


Dan tahukah anda ? Dimana tambang emas terbesar didunia ? Jawaban-nya sederhana. Indonesia. Yaitu Tambang Grasberg yang berlokasi di Papua dekat Puncak Jaya pada ketinggian hampir 5.000 m. Memiliki hampir 20.000 pegawai dan pada tahun 2006 produksi tembaga 610.800 ton , emas 58,474,392 gr dan 174,458,971 gr perak. Tahun 2012 produksi emas Grasberg = 24,437.3 kg dan tahun 2011 produksi emas Grasberg = 36,060.6 kg. Melihat hanya 2 fakta diatas, apakah anda sudah yakin Indonesia sangat ajaib ? Kaya luar biasa ?


 


Jadi wasiat nenek moyang kita : “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo - bukanlah isapan jempol belaka. 'Gemah ripah loh jinawi' berarti (kekayaan alam yang berlimpah) sedangkan  'toto tentrem karto raharjo' (keadaan yang tenteram). Wasiat ini seharusnya menjadi inspirasi bagi setiap pemimpin bangsa dan negara Indonesia. Yaitu memberdayakan sumber daya alam Indonesia bagi kesejahteraan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia.


 


Keajaiban Indonesia bukan hanya terwarisi oleh sumber daya alam-nya, tetapi juga dari budaya dan sejarahnya. Anda bisa bayangkan - Indonesia yang sangat ajaib ini memiliki 300 suku bangsa yang satu sama lain sangat unik dan 742 dialek serta bahasa daerah. Mempersatukan-nya menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah hal dan peristiwa yang remeh. Sejak abad ke 6 dan seterusnya, kepulauan Nusantara atau Indonesia sudah menjadi pusaran politik dan kemakmuran perdagangan yang diawali dengan munculnya berbagai kerajaan legendaris, mulai dari Sriwidjaja hingga Majapahit. Armada angkatan laut keduanya menjelajah jauh hingga melewati batas-batas wilayah yang sekarang disebut ASEAN. Barangkali lewat interaksi antar wilayah dan antar budaya dari berbagai kerajaan inilah muncul konsep sebuah kesatuan Indonesia.


 


Dan perasaaan ini yang mungkin ditangkap oleh Multatuli alias Eduard Douwes Dekker (2 March 1820 – 19 February 1887), yang menyebut Indonesia sebagai belitan zamrud di Khatulistiwa. Disinilah letak keajaiban-nya. Bahwa sejumlah pemikiran dan kekaguman sejumlah tokoh, yang akhirnya menjadi sebuah kristal gerakan kebangkitan dan kesadaran nasional. Tahun 1908, 37 tahun sebelum kita merdeka, para mahasiswa Stovia bersama sang penggagas Dr. Wahidin Sudirohusodo, mendirikan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Sebuah organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Walaupun demikian, kiprah berdirinya Budi Utomo akhirnya menjadi tonggak awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan sebuah negara Indonesia, walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.


 


Selama 20 tahun ide ini terus berkembang dan melebar, pada tahun 1906, berbagai perkumpulan pemuda di Batavia, menyelenggarakan Kongres Pemuda yang pertama, dan menyebarkan bibit untuk membentuk sebuah kesatuan cita-cita bernegara yang satu yaitu Indonesia. Ide ini memanas, dan menggelegar lebih jauh. Maka pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda yang kedua digelar. Dalam peristiwa ini tokoh Moh. Yamin mengusulkan sebuah konsep kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yaitu Indonesia. Konsep inilah yang kemudian diterima dan menjadi SUMPAH PEMUDA. Sebuah janji sakral yang memenuhi wangsit nenek moyang kita tentang sebuah kondisi sosial - “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo




Tak kalah pentingnya adalah peristiwa komponis WR Supratman memperdengarkan untuk pertama kalinya sebuah lagu agung - Indonesia Raya, yang kemudian dijadikan lagu kebangsaan negara Republik Indonesia. Jadi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia memang cukup ajaib. Karena apabila kita melihat kompleksitas etnik dan budaya, keragaman Indonesia memang sangat luar biasa. Kalau ditahun 20'an tokoh Pemuda kita bisa bersatu dan ingin bersatu, mestinya semangat itu seharusnya makin kuat dan bukan mengendur. Bukan terbelah dan terpasung karena hanya kepentingan segelintir golongan. Disinilah kerinduan kita terhadap seorang pemimpin nasional yang fasih dan menyelami semangat ini.



Seorang teman saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan tulisan sejarah di buku-buku sekolah. Dia tidak setuju kalau dikatakan Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Pertama yang mendapatkan konsesi politik dan eknonomi saat itu adalah perusahaan dagang VOC. Bukan pemerintah Belanda secara langsung. Dan juga selama 350 tahun itu, di seluruh wilayah Nusantara terjadi sejumlah perang, mulai dari perang Tjut Nyak Dien, hingga perang Diponegoro. VOC menyebutnya pemberontakan. Kita menyebutnya perang melawan VOC. Jadi menurut teman saya, buku-buku sejarah mesti ditulis ulang, bahwa kita berperang melawan VOC dan pemerintah Belanda selama 350 tahun. Fakta ajaib, yang mesti kita ingat pula bahwa tanpa persatuan perang-perang itu tidak bisa menghantar kita kepada kemerdekaan. Tapi ketika pemuda kita berikrar, bertekad, bersumpah dan bersatu, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir dari perjuangan hanya 40 tahun. Sejarah membuktikan bahwa kita perlu bersatu. Ini adalah keajaiban yang mesti kita jaga keutuhan-nya bersama-sama. Pemimpin masa depan Indonesia juga perlu memahami-nya dengan sangat sempurna.

No comments: