Malam minggu adrenalin FARID rada-rada memuncak. Persis lutung ngak mandi selama seminggu. Resah dan gelisah sambil nyengir-nyengir sendiri. Akhirnya FARID nekat dan ke apotik mau beli kondom. Mule-mule FARID cume beli satu biji doang. Sembari nyengir FARID bilang ke pemilik apotik bahwa malam ini dia mau wakuncar dan makan malam dirumah sang pacar. Dan FARID cerite : "Babeh kan tahu sendiri, biasenye setelah makan itu…. kan suke ade kelanjutannya", katanye sambil memperlihatkan giginya yang tonggos.
Kondom pun berpindah tangan. Baru beberapa langkah ke luar toko, FARID garuk-garuk kepale dan kembali masuk ke apotik. "Aye minta satu lagi, deh ", katanya. "Adek pacar aye… juga cantik. Agak genit pula. Aye rasa die juga seeerrr…. ame aye nih. Siape tahu malam ini aye mujur dan manjur ...". Kondom kedue berpindah tangan. Sang pemilik apotik ikut tersenyum-senyum.
Anehnya, FARID ngak juga puas-puas-nya. Dan …’bleeeesss’….. FARID kembali masuk ke apotik dan minte tambahan satu kondom lagi. "Begini, mak-nya pacar aye juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih mude dari usianya. Dan kalau duduk di depan aye, dia selalu menyilangkan kaki. Aye yakin dia juge tak keberatan kalau aye deketin ..". Kini giliran yang punya apotik garuk-garuk kepale.
Dengan berbekal tiga kondom, FARID datang ke rumah pacarnye sambil tak putus bersiul-siul. Pokoke seperti pendekar mantep maju perang. Makanan sudah siap. Pacar FARID, adik dan mak-nya sudah menunggu. FARID pun langsung bergabung. Dan terakhir mereka pade menunggu sang ayah.
Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, FARID langsung memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepale. Satu menit berlalu. FARID makin khusuk berdoa. Dua menit FAIRID makin serius komat-kamit -- cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.
Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Aye baru tahu abang ternyata sangat religius". Sambil terus menunduk, FARID menjawab dengan suara hampir menangis: "Maap-in aye neng. Aye juga baru tau ternyate babe neng ternyata pemilik apotik ...."
Friday, February 27, 2009
Thursday, February 26, 2009
Wednesday, February 25, 2009
Monday, February 23, 2009
Wednesday, February 18, 2009
NASEHAT DARI ORANG TERKAYA DI DUNIA
We begin this New Year with dampened enthusiasm and dented optimism. Our happiness is diluted and our peace is threatened by the financial illness that has infected our families, organizations and nations.
Everyone is desperate to find a remedy that will cure their financial illness and help them recover their financial health. They expect the financial experts to provide them with remedies, forgetting the fact that it is these experts who created this financial mess.
Every new year, I adopt a couple of old maxims as my beacons to guide my future. This self-prescribed therapy has ensured that with each passing year, I grow wiser and not older.
This year, I invite you to tap into the financial wisdom of our elders along with me, and become financially wiser :
Ø Hard work: All hard work bring a profit, but mere talk leads only to poverty.
Ø Laziness: A sleeping lobster is carried away by the water current.
Ø Earnings: Never depend on a single source of income. [At least make your Investments get you secondearning]
Ø Spending: If you buy things you don't need, you'll soon sell things you need.
Ø Savings: Don't save what is left after spending; Spend what is left after saving.
Ø Borrowings: The borrower becomes the lender's slave.
Ø Accounting: It's no use carrying an umbrella, if your shoes are leaking.
Ø Auditing: Beware of little expenses; A small leak can sink a large ship.
Ø Risk-taking: Never test the depth of the river with both feet. [Have an alternate plan ready]
Ø Investment: Don't put all your eggs in one basket.
I'm certain that those who have already been practicing these principles remain financially healthy. I'm equally confident that those who resolve to start practicing these principles will quickly regain their financial health.
With Best Regards,
Warren Buffet
Everyone is desperate to find a remedy that will cure their financial illness and help them recover their financial health. They expect the financial experts to provide them with remedies, forgetting the fact that it is these experts who created this financial mess.
Every new year, I adopt a couple of old maxims as my beacons to guide my future. This self-prescribed therapy has ensured that with each passing year, I grow wiser and not older.
This year, I invite you to tap into the financial wisdom of our elders along with me, and become financially wiser :
Ø Hard work: All hard work bring a profit, but mere talk leads only to poverty.
Ø Laziness: A sleeping lobster is carried away by the water current.
Ø Earnings: Never depend on a single source of income. [At least make your Investments get you secondearning]
Ø Spending: If you buy things you don't need, you'll soon sell things you need.
Ø Savings: Don't save what is left after spending; Spend what is left after saving.
Ø Borrowings: The borrower becomes the lender's slave.
Ø Accounting: It's no use carrying an umbrella, if your shoes are leaking.
Ø Auditing: Beware of little expenses; A small leak can sink a large ship.
Ø Risk-taking: Never test the depth of the river with both feet. [Have an alternate plan ready]
Ø Investment: Don't put all your eggs in one basket.
I'm certain that those who have already been practicing these principles remain financially healthy. I'm equally confident that those who resolve to start practicing these principles will quickly regain their financial health.
With Best Regards,
Warren Buffet
Monday, February 16, 2009
RAHASIA SANTI - HUMOR ALA VALENTINE
Alkisah mpok Juleha punya 3 anak perawan nyang bahenol-bahenol. Namanya Susi, Susan dan Santi. Ketige-tigenya udah dilamar same jejaka-jejaka penuh potensi. Biar gampang dan irit, … maklum jaman suseh, maka mpok Juleha bikin kawinan massal. Dan pesta barengan 3 penganten.
Setelah itu mereka pade pergi berbulan madu bersamaan.Kalau Susi karena dapet saudagar dari Riau pergi honey moon ke Pulau Batam, Susan kawin ame anak dealer mobil di Senen, pergi bulan madu Ke Kepulauan Seribu dan nyang bontot si Santi kawin ame pedagang kopi dari Surabaya mangkenya pergi honey-moon ke Bali.
Namanya orang Tue sayang sama anak, selama mereka berbulan madu kedua Orang Tue minta dikirimin kabar tentang segala peristiwe nyang terjadi selama mereka berbulan madu.Tapi supaye berita yang dikirim singkat dan tidak terlalu porno, mereka menggunakan Kode/Sandi tentang moto-moto Iklan.
Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat SMS.3 hari setelah kepergian anak mereka berbulan madu, diterimalah sebuah SMS... yang rupanya dari Susi di Pulau Batam. Isi beritanya cukup sederhana,
"STANDARD CHARTERED". Setelah membaca berita tersebut mereka mencari Iklan Standard
Chartered di koran dan terbacalah tulisan besar berbunyi, "BESAR, KUAT dan BERSAHABAT!" Tersenyumlah mpok Juleha membaca SMS dari SUSI.
Hari ke 4 datang SMS kedua, yang rupanya berasal dari Susan di Kepulauan Seribu. Isi beritanya juga cukup singkat yaitu,"NESCAFE". Setelah membaca surat tersebut, dengan tergesa-gesa Mpok Juleha dan suaminya mencari koran dan membaca Iklan NESCAFE yang berbunyi, "NIKMATNYA SAMPAI TETES TERAKHIR".Maka mpok Juleha tersenyum bahagia sambil sedikit … ngakak …. Ha….ha.. hi……hi..
Hari ke 5 ditunggu tidak ada berita/SMS nyang datang.Hari ke 6 begitu pula tidak ada sebuah SMS pun. Hari ke 7 begitu pula tidak ada kabar dari anak bungsu mereka si Santi yang berbulan madu ke Bali ... Hati mpok Juleha sudah cekat-cekot ngak keruan. Gelisah bukan main . Syukurlah memasuki hari ke 8... akhirnya Mpok Juleha menerima SMS juga dari Santi dan isi beritanya cukup singkat, " CATHAY PASIFIC".
Segera Mpok Juleha dan suaminya mencari Iklan penerbangan Cathay Pasific yang ada
dikoran, dan dijumpailah iklan penerbangan dengan tulisan besar:"7 KALI SEMINGGU, 3
KALI SEHARI, 5 JAM NON-STOP". ….. Langsung deh Mpok Juleha semaput !
Setelah itu mereka pade pergi berbulan madu bersamaan.Kalau Susi karena dapet saudagar dari Riau pergi honey moon ke Pulau Batam, Susan kawin ame anak dealer mobil di Senen, pergi bulan madu Ke Kepulauan Seribu dan nyang bontot si Santi kawin ame pedagang kopi dari Surabaya mangkenya pergi honey-moon ke Bali.
Namanya orang Tue sayang sama anak, selama mereka berbulan madu kedua Orang Tue minta dikirimin kabar tentang segala peristiwe nyang terjadi selama mereka berbulan madu.Tapi supaye berita yang dikirim singkat dan tidak terlalu porno, mereka menggunakan Kode/Sandi tentang moto-moto Iklan.
Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat SMS.3 hari setelah kepergian anak mereka berbulan madu, diterimalah sebuah SMS... yang rupanya dari Susi di Pulau Batam. Isi beritanya cukup sederhana,
"STANDARD CHARTERED". Setelah membaca berita tersebut mereka mencari Iklan Standard
Chartered di koran dan terbacalah tulisan besar berbunyi, "BESAR, KUAT dan BERSAHABAT!" Tersenyumlah mpok Juleha membaca SMS dari SUSI.
Hari ke 4 datang SMS kedua, yang rupanya berasal dari Susan di Kepulauan Seribu. Isi beritanya juga cukup singkat yaitu,"NESCAFE". Setelah membaca surat tersebut, dengan tergesa-gesa Mpok Juleha dan suaminya mencari koran dan membaca Iklan NESCAFE yang berbunyi, "NIKMATNYA SAMPAI TETES TERAKHIR".Maka mpok Juleha tersenyum bahagia sambil sedikit … ngakak …. Ha….ha.. hi……hi..
Hari ke 5 ditunggu tidak ada berita/SMS nyang datang.Hari ke 6 begitu pula tidak ada sebuah SMS pun. Hari ke 7 begitu pula tidak ada kabar dari anak bungsu mereka si Santi yang berbulan madu ke Bali ... Hati mpok Juleha sudah cekat-cekot ngak keruan. Gelisah bukan main . Syukurlah memasuki hari ke 8... akhirnya Mpok Juleha menerima SMS juga dari Santi dan isi beritanya cukup singkat, " CATHAY PASIFIC".
Segera Mpok Juleha dan suaminya mencari Iklan penerbangan Cathay Pasific yang ada
dikoran, dan dijumpailah iklan penerbangan dengan tulisan besar:"7 KALI SEMINGGU, 3
KALI SEHARI, 5 JAM NON-STOP". ….. Langsung deh Mpok Juleha semaput !
SANTI PUNYA BISA .... HUMOR DI HARI MINGGU
Mat Sani, punye anak lelaki si Farid baru pulang sekoleh dari Amrik. Gayanya selangit deh. Mobil Ferrari dan badan-nya basah terus ame parfum. Ngak lame kemudian di kampung pade ribut, soalnye Mat Sani bikin sayembara calon istri buat si Farid. Bejubel deh tuh cewe-cewe ngelamar persis American Idol. Dan pada saat final ada 3 cewe yang dipertimbangkan Farid, dan ketiga-tiganya anak Mpok Juleha semue, yaitu si Susi, Susan dan Santi.
Sayembaranya gampang banget, masing-masing cewe dikasih duit 200 jute. Dan barang siape yang bisa menggunakan uang itu paling bijaksane, bakalan dikawinin si Farid. Susi anak Mpok Juleha nyang paling pinter, duitnya dipake buat maen saham. Untung gede dapet 2 milyar. Dan duitnya dikasih ke Farid. Mat Sani girang banget.
Susan anak Mpok Juleha nyang kerja di Bank, pake tuh duit 200 jute buat beli komputer Mac, nyang paling canggih, ditambah iPhone dan iPod nyang paling baru. Pokoke die ingin menyenangkan si Farid biar kelihatan semakin canggih. Mat Sani geleng-geleng, kayaknya Susi dan Susan bersaing ketat banget.
Santi beda dia pake tuh duit 200 jute buat operasi plastik permak sana permak sini. Terus beli baju, parfum dan juge ngecat dan potong rambut baru. Pokoknya dihabisin tuntas. Mat Sani ngitung Santi pasti kalah deh.
Pas pengumuman pemenang, ternyate si Farid milih si Santi. Seluruh kampung geger. Dan Mat Sani sempet kelenger. Akhirnya dibikin juge pesta perkawinan nyang meriah banget. Tapi Mat Sani masih penasaran. Malemnya, dia panggil anaknya si Farid. “Rid, gue binggung ame elu. Kok bisa sih elu milih Santi. Babe ngak habis pikir tuh ! Ape alesan elu coba ?”
Farid mesem-mesem sembari nyengir gaya kuda, dan berbisik di kuping babenya. Mat Sani melotot, dan mukenya merah padam. Diambil bakiaknya dan langsung dilempar ke jidat si Farid. Sambil ngomel “Wah, dasar anak bejat loe !!!” Benjol deh si Farid
(Rupanya Farid milih Santi karene Santi operasi plastik payudara pake tuh duit 200 juta. Dimana-mana urusan pilih memilih, contreng mencontreng, pilihan lelaki selalu ngak jauh-jauh deh. Selalu favorit deket situ-situ juge …. He….he….he….he….)
Sayembaranya gampang banget, masing-masing cewe dikasih duit 200 jute. Dan barang siape yang bisa menggunakan uang itu paling bijaksane, bakalan dikawinin si Farid. Susi anak Mpok Juleha nyang paling pinter, duitnya dipake buat maen saham. Untung gede dapet 2 milyar. Dan duitnya dikasih ke Farid. Mat Sani girang banget.
Susan anak Mpok Juleha nyang kerja di Bank, pake tuh duit 200 jute buat beli komputer Mac, nyang paling canggih, ditambah iPhone dan iPod nyang paling baru. Pokoke die ingin menyenangkan si Farid biar kelihatan semakin canggih. Mat Sani geleng-geleng, kayaknya Susi dan Susan bersaing ketat banget.
Santi beda dia pake tuh duit 200 jute buat operasi plastik permak sana permak sini. Terus beli baju, parfum dan juge ngecat dan potong rambut baru. Pokoknya dihabisin tuntas. Mat Sani ngitung Santi pasti kalah deh.
Pas pengumuman pemenang, ternyate si Farid milih si Santi. Seluruh kampung geger. Dan Mat Sani sempet kelenger. Akhirnya dibikin juge pesta perkawinan nyang meriah banget. Tapi Mat Sani masih penasaran. Malemnya, dia panggil anaknya si Farid. “Rid, gue binggung ame elu. Kok bisa sih elu milih Santi. Babe ngak habis pikir tuh ! Ape alesan elu coba ?”
Farid mesem-mesem sembari nyengir gaya kuda, dan berbisik di kuping babenya. Mat Sani melotot, dan mukenya merah padam. Diambil bakiaknya dan langsung dilempar ke jidat si Farid. Sambil ngomel “Wah, dasar anak bejat loe !!!” Benjol deh si Farid
(Rupanya Farid milih Santi karene Santi operasi plastik payudara pake tuh duit 200 juta. Dimana-mana urusan pilih memilih, contreng mencontreng, pilihan lelaki selalu ngak jauh-jauh deh. Selalu favorit deket situ-situ juge …. He….he….he….he….)
Saturday, February 14, 2009
Thursday, February 12, 2009
Wednesday, February 04, 2009
Monday, February 02, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)