Monday, October 04, 2010
Pecinta Kopi dan Teh akan Dijauhi Tumor Otak Ganas
MetroTV
Lifestyle + / Senin, 4 Oktober 2010 12:38 WIB
Berbahagialah para penggemar kopi dan teh karena mereka adalah kelompok orang yang kecil kemungkinannya disinggahi tumor otak ganas, yang kerap menyerang orang dewasa.
Temuan terbaru yang didapat dari sebuah penelitian terhadap lebih dari 500.000 orang dewasa Eropa, menambah bukti pada hasil studi AS baru-baru ini yang menghubungkan asupan kopi dan teh yang lebih tinggi dengan penurunan risiko glioma, jenis tumor otak yang menyebabkan sekitar 80 persen dari kasus kanker otak ganas pada orang dewasa.
Namun, hasil penelitian ini sendiri belum dapat membuktikan bahwa kedua minuman itu memberikan perlindungan.
"Ini semua sangat sementara," kata ketua tim peneliti, Dominique Michaud, dari Brown University di Providence, Rhode Island, dan Imperial College London. "Studi ini seharusnya tidak menjadi alasan bagi siapa pun juga untuk mengubah asupan kopi atau teh mereka."
Dan sekalipun jika kopi dan teh memiliki efek langsung terhadap risiko glioma, sepertinya dampaknya akan kecil. Tumor otak secara umum jarang terjadi; di Eropa, misalnya, tingkat kejadian tahunan diperkirakan antara empat hingga enam kasus per 100.000 perempuan, dan enam sampai delapan kasus untuk setiap 100.000 pria.
Secara keseluruhan, kemungkinan seseorang akan mengembangkan tumor (kanker) otak ganas dalam seumur hidup mereka kurang dari 1 persen.
Namun, ujar Michaud, jika asupan kopi dan teh yang lebih tinggi ternyata dapat melindungi terhadap glioma, ini akan dapat memberikan wawasan pada peneliti mengenai penyebab tumor. "Saat ini, kita tidak tahu banyak tentang apa yang menyebabkan kanker otak," katanya.
Temuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition itu berasal dari serangkaian penelitian yang dilakukan di 10 negara Eropa yang menyelidiki faktor-faktor risiko potensial terhadap kanker. Pada tahap awal studi, 521.488 pria dan wanita berusia antara 25 hingga 70 tahun melengkapi kuesioner tentang riwayat kesehatan, diet, kebiasaan olahraga, merokok dan faktor gaya hidup mereka lainnya.
Untuk analisis mereka, tim Michaud berfokus pada lebih dari 410.000 peserta studi yang bebas kanker di awal studi dan mempunyai informasi lengkap tentang pola makanan mereka. Setelah penelitian rata-rata selama 8,5 tahun, tercatat 343 pria dan wanita itu didiagnosis glioma; 245 lainnya didiagnosis memiliki tumor yang lain, biasanya adalah meningioma, yaitu jenis tumor otak jinak.
Ketika para peneliti membagi partisipan menjadi 4-5 kelompok berdasarkan asupan kopi dan teh di awal studi, mereka tidak menemukan bukti dari hubungan respons-dosis - yaitu risiko glioma menurun karena konsumsi kopi dan teh meningkat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment