Friday, June 11, 2010
PESTA GLOBAL SEPAK BOLA !!
Barangkali ketika Tuhan menciptakan manusia, didalam DNA kita, telah diselipkan atribut khusus tentang Sepak Bola. Buktinya sejarah sepak bola, tidak hanya tercipta dari satu budaya dan satu sumber. Percaya atau tidak sepak bola tercipta bareng-bareng dalam berbagai kebudayaan. Artinya semua orang suka menendang sesuatu yang bundar. Bukti tertua, tentang sepak bola ditemukan di Cina. Konon sekitar tahun 2000 hingga 3000 sebelum Masehi, di jaman pemerintahan kaisar Han, sudah tercatat ada sebuah permainan mirip sepak bola, namanya “Tsu Chu”. Dimana bola disepak kesebuah jaring yang mirip dengan gawang jaman moderen. Permainan bola ini dianggap sangat serius, buktinya dijadikan bagian dari pembinaan kesehatan para prajurit. Malah setiap kali kaisar berulang tahun, permainan bola ini juga digelar. Jadi jangan heran, kalau gosipnya, permainan sepak bola juga digemari di biara Shao-Lin. Sampai-sampai ada film “Shao-Lin Soccer” yang terkenal itu.
Bukan saja bukti-bukti sejarah ditemukan di Cina, tapi juga di Kyoto, Jepang ditemukan bukti-bukti adanya lapangan yang mirip dengan lapangan sepak bola. Dan fenomena ini menyebar dan tersebar diseluruh dunia. Bahkan ditempat terpencil sekalipun. Bangsa Eskimo misalnya, memiliki permainan bola yang disebut Aqsaqtuk. Yang jelas mereka sudah saking lamanya bermain, hingga mereka tidak tahu pasti kapan permainan ini dimulai. Cerita dan legenda permainan ini, di ceritakan turun temurun. Jumlah pemain juga tidak jelas. Tapi pernah dalam sebuah periode, permainan ini dimainkan antara 2 kampung dengan jarak 2 gawang mencapai 10 mil. Bola yang mereka mainkan terbuat dari tulang ikan paus yang dibalut oleh kulit hewan, dan di-isi dengan rambut, lumut, serutan kayu dan bulu hewan.
Permainan bola yang sangat terkenal, tentu saja adalah Tiachtli, yang dimainkan bangsa Aztec. Menurut sejarah, permainan ini juga sudah berusia 3000 tahun lebih. Malah ada yang mengatakan lebih tua dari permainan “Tsu Chu” di Cina. Uniknya permainan bola ini lebih mirip dikatakan gabungan dari sepak bola, basket dan volley sekaligus. Hanya saja pemain tidak boleh menggunakan tangan. Tapi boleh menggunakan kepala, sikut, kaki, dan pinggul. Bola karet sudah digunakan dalam permainan ini. Obyek permainan adalah memasukan bola karet ke gelang batu di-dinding. Jadi bukan gawang yang terdiri dari jaring. Permainan ini diwarnai dengan mistik, politik hingga ekonomi. Penonton permainan ini umumnya kelas elite. Dan mereka bertaruh habis-habisan mulai dari uang, harta benda hingga budak. Pergerakan bola juga diamati oleh para pendeta, karena secara mistis merupakan pertanda astrologis.
Diwilayah-wilayah lain permainan bola juga berkembang secara tradisional. Suku bangsa Indian, memiliki permainan yang dikenal dengan “pasuckuakohowog”, yaitu permainan bola yang dimainkan di pantai dengan jumlah pemain yang sangat banyak hingga seribu orang. Di kepulaun Pasifik, dikenal pula permainan bola tradisional, dengan menggunakan bola dari kelapa dan jeruk besar. Permainan sepak bola, konon masuk Eropa tahun 217 Masehi. Menurut legenda, permainan ini lebih sering dijadikan permainan untuk merayakan kemenangan setelah perang. Juga sebagai intimidasi terhadap musuh. Maka ada kabar, yang mengatakan bahwa tengkorak manusia dijadikan bola pada saat itu. Yang jelas bangsa Romawi sejak dulu telah memiliki permainan bola yang bernama Harpastum. Sama dengan di Cina, permainan bola ini digunakan Julius Caesar, untuk melatih kesehatan para prajuritnya. Bola yang digunakan termasuk kecil, hanya berdiameter 8 inci. Harpastum dimainkan dengan sangat cepat dan keras sekali. Tak heran apabila Harpastum memilih lapangan rumput sebagai lapangan bermain, semata-mata untuk mengurangi cedera. Lewat Harpastum inilah akhirnya Eropa mengembangkan permainan sepak bola moderen. Misalnya di Itali, permainan sepak bola moderen berkembang sekitar abad ke 16, dan disebut dengan nama Calcio. Permainan ini biasanya dimainkan di alun-alun atau yang disebut Piazza. Calcio adalah permainan bola yang sangat populer, sampai-sampai Paus Clement VII, Leo IX dan Urban VIII dikenal sering bermain Calcio.
Sepak bola kemudian menjadi permainan yang sangat populer. Bukan saja dimainkan dilapangan, tapi juga dimainkan di jalan-jalan, gang atau dimana saja ada tanah lapang. Permainan ini dikenal berisik dan mengusik ketenangan sekitarnya. Tak heran apabila, King Edward II, pernah melarang sepak bola dimainkan di Inggris pada tanggal 13 April - tahun 1314. Celakanya sepak bola dianggap melanggar norma-norma agama dan sangat tidak beraturan. Raja-raja Inggris, seperti Edward III, Richard II, Henry IV, Henry VI dan James III, dikenal memiliki peraturan yang memusuhi sepak bola.
Saat ini, sepak bola sudah menjadi histeria global. Konon pada tahun 2002, di World Cup Korea & Jepang, penonton televisi tercatat 28 milyar orang, di 213 negara. Angka ini adalah jumlah penonton selama sebulan. Penonton yang langsung menyaksikan pertandingan langsung di Korea dan Jepang, tercatat, 2,7 juta orang. Dahsyat bukan ? Menurut organisasi Initiative Sports Futures, sebuah organisasi independen yang tidak memiliki hubungan apapun dengan Fifa, pada saat World Cup Final 2006 di Jerman, 54 negara yang disurvey memberikan tabulasi 260 juta penonton pada saat final. Apabila angka tersebut dikalikan ke 200 negara lebih, maka angkanya bisa mendekati 1 milyar orang. Diperkirakan untuk World Cup 2010 di South Africa, jumlah penonton televisi selama sebulan sudah tumbuh pesat menjadi 36 milyar hingga 50 milyar.
Malah ada yang mengatakan bahwa sepak bola memiliki fans di dunia melebihi 4 milyar orang. Seandainya sepak bola itu agama, mungkin inilah agama terbesar umat manusia. Footballism begitu istilahnya, merupakan fenomena tsunami yang mendunia. Fans, begitu fanatiknya terhadap klub dan pemain yang digandrunginya sehingga mereka berteriak histeris, dan mengamuk bilamana klubnya kalah. Di Eropa, klub-klub sepak bola memiliki kekuatan ekonomi yang mengagumkan. Dari royalti hak siar TV saja, untuk English Premiership, rata-rata klub konon mendapatkan $ 50 juta setahun. Belum ditambah European Champions League yang memberikan royalti rata-rata diatas $20 juta setahun. Dari penjualan karcis, klub beken seperti Manchester United dan Liverpool, dalam setahun mereka juga mengantongi penghasilan diatas rata-rata $ 50 juta setahun. Belum lagi penjualan merchandise, sponsorship, dan penghasilan iklan. Sepakbola juga tidak pernah sepi dari incaran investor-investor dunia. Mulai dari entreprenur seperti Malcolm Glazer (yang memiliki Manchester United), Tom Hicks dan George Gillet (pemilik Liverpool) juga Randy Lerner (Aston Villa); hingga investor prestise seperti bilyuner Russia - Roman Abramovich, yang melakukan investasi lebih dari $ I miliar di klub Chelsea. Dan bekas PM Thailand Thaksin Shinawatra yang membeli Manchester City. Beberapa club terkenal sepakbola, penghasilan mereka setahun bisa melampaui $ 4 miliar. Atau diatas 4 trilyun rupiah. Jadi jangan heran apabila transfer pemain sepakbola yang beken bisa mencapai angka kisaran $ 40 juta hingga $ 150 juta. Pada tanggal 12 Juni mendatang, pesta dunia sepak bola bakal digelar di Afrika Selatan. Tabuh genderang ! Saatnya kita berpesta pora. !
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Sepak bola memang memiliki daya magnetis yang luar biasa... jauh melebihi olahraga lainnya... satuju!
Post a Comment