Apa yang persamaan yang luar biasa dari Muhammad Ali, Bjorn Borg, Michael Jordan, Niki Lauda dan Tiger Wood ? Mereka semua Champion atau Juara. Bukan sekedar atlit biasa, yang sesekali menang dan sisanya kalah. Mereka meninggalkan legenda bukan sekedar cerita. Sebagai pelaku bisnis anda juga pasti ingin menjadi juara beneran dan bukan asal pemenang biasa. Itu sebabnya dalam sport dibedakan betul antara “champion” yang sejati dengan “winner” yang sesekali menang.
Lalu apa bedanya antara seorang “champion” dengan “winner” ? Pak Harris, guru olahraga saya waktu di SMA, mengatakan bahwa seorang Juara memiliki mentalitas, prilaku, kebiasaan, sikap, dan kepribadian yang berbeda. Istilah beliau ‘bibit unggul seorang juara’. Konon seorang Juara memiliki 4 Faktor “C” yang unik. Formula yang mengingatkan kita kepada karakter sebuah berlian berkualitas tinggi.
Para Juara biasanya memiliki satu kekuatan yang luar biasa, yaitu kemampuan mereka berkonsentrasi. Tahun 1918 – Theron Q Dumont, menulis sebuah buku kecil berjudul – The Power of Concentration. Buku ini hingga kini populer dibaca banyak orang yang ingin menguasai kemampuan berkonsentrasi. Konsentrasi ibarat sepotong karet busa yang kering. Saat anda menguasai kemampuan berkonsentrasi, maka sepotong karet busa itu menjadi satu alat yang ampuh untuk menyerap semua data dan informasi disekeliling anda. Lalu memprosesnya lebih cepat dibandingkan orang lain. Sehingga cara anda memahami sebuah permasalahan menjadi lebih akurat. Intuisi anda bereaksi ultra cepat. Yang membuat reaksi bertindak anda lebih efektif dan efesien. Bila kemampuan ini terus menerus dilatih, maka kemampuan visualisasi juga bertambah berlipat-lipat ganda.
Situasi dan lingkungan bisnis juga mirip sebuah pertandingan olah raga. Pas bertanding, kita butuh konsentrasi penuh, menebak langkah lawan berikutnya, dan menciptakan langkah yang tak terduga. Bilamana kita lengah, hilang konsentrasi, musuh akan menggempur kita bertubi-tubi. Akhirnya bisa dipastikan tembus pertahanan kita, dan kekalahan pasti kita derita. Faktor “C” yang berikutnya adalah “Control”. Seorang Juara selalu menguasai kontrol permainan. Biasanya ia mendikte ritme, tempo dan suasana pertandingan. Sehingga lawan - bermain dengan situasi yang yang dikontrol sepenuhnya oleh sang Juara. Situasi yang jelas bakal menguntungkan sang Juara.
Hampir semua Market Leader di kancah pertempuran bisnis memiliki kontrol terhadap situasi dan kondisi pasar. Mereka mampu mendikte perubahan harga. Dan yang paling celaka mereka mampu mendikte jumlah suplai. Sehingga pasar mudah gonjang-ganjing. Biasanya kalau anda adalah lawan kecil yang “underdog” dan anda ingin menang, maka kontrol ini harus anda patahkan. Menurut Tomaz Mencinger, yang banyak menulis artikel soal Psikologi Juara Tennis, minimal seorang Juara mampu mengontrol sejumlah variable. Pertama seorang juara biasanya mampu mengkontrol emosinya sehingga bisa bermain dengan tenang dan kepala dingin. Kedua mengkontrol enerjinya, lewat ritme, tempo dan suasana pertandingan. Sehingga ia tidak akan terkecoh dan kehabisan nafas. Dan yang terakhir seorang juara selalu mampu mengontrol pemikirannya – dalam arti kata selalu berpikir positif – memiliki “will power” yang mampu membebaskan-nya dari situasi sesulit apa-pun.
Faktor “C” yang berikutnya adalah – “Confidence” ! atau percaya diri. Percaya diri adalah kualitas terpenting seorang juara. Percaya diri bukanlah perasaan dan pemikiran bahwa kita mampu menang, melainkan kesadaran dan pengetahuan bahwa kita memang bisa menang ! “It isn't about thinking you can do it, it's about knowing you can do it.”, begitu kilah Olivier Blanchard pemilik blog The Brand Builder. Percaya diri bukanlah emosi dan sikap positif semata, melainkan 100% kepastian bahwa kita mampu ! Bayangkan apa jadinya seorang pengacara atau dokter bedah, yang tidak memiliki kepercayaan diri, maju keruang sidang atau kamar bedah dan melakukan tugasnya ! Pasti celaka bukan. Percaya diri bertujuan untuk menaklukan rasa takut kita. Dan percaya diri ini pula yang memotivasi kita untuk melakukan yang terbaik.
Yang terakhir adalah “Consistent”. Ini adalah bejana ukur yang memberi nilai kualitas kepada prestasi seorang Juara. Semakin konsisten ia menang, semakin ia tak terkalahkan. Semakin tinggi pula nilainya. Konon, belum lama ini di televisi ada berita yang menarik tentang kemenangan Tiger Wood di lapangan golf. Saking konsistennya Tiger Wood menang, maka bandar-bandar taruhan di Eropa banyak yang menderita kerugian besar. Bayangkan saja, atlit sekelas Tiger Wood biasanya memiliki pasaran taruhan diatas 1:50. Apalagi golf termasuk sport yang lumayan sulitnya. Tapi pasaran taruhan Tiger Wood sudah turun jauh menjadi dibawah 1:8 dan terus menurun. Hanya saja karena Tiger Wood sangat konsisten menang. Inipula yang membedakan Tiger Wood dengan atlit lainnya. Ia memang “100% Champion”.
Selama setahun belakangan ini, saya banyak menggunakan “THE PATH OF A CHAMPION” sebagai materi training diberbagai perusahaan. Semata-mata karena perusahaan tidak lagi mau menjadi cuma “winner” yang tempo-tempo menang dan tempo-tempo tidak. Pertanyaan yang sering muncul memang, adalah apakah juara bisa dibentuk ? Pengalaman menunjukan bahwa juara 100% muncul berkat latihan dan disiplin. Sayangnya kombinasi latihan dan disiplin bukanlah kombinasi yang mudah. Tetapi siapa bilang pula menjadi juara itu mudah ?
No comments:
Post a Comment