Monday, August 06, 2007

MENGAPA BANTENG MENGAMUK DENGAN WARNA MERAH ?

Pernahkah terpikir oleh anda, mengapa banteng mengamuk bila melihat warna merah ? Apakah memang warna mampu merasuk syaraf-syaraf emosi kita ? Padahal menurut para ahli, banteng itu sebenarnya buta warna. Warna merah hanya nampak sebagai warna abu-abu bagi banteng. Tetapi yang membuat banteng mengamuk adalah gerakan dari jubah matador yang digerak-gerak-an meledek sang banteng. Secara intuisi, rupanya banteng tau kalau dirinya diledek. Itu yang membuat dia mengamuk. Kebetulan saja, secara tradisi jubah matador warnanya merah sejak awalnya. Jadi terciptalah anggapan bahwa banteng mengamuk bila melihat warna merah.

Lain dengan fungsi warna dalam pemasaran sesungguhnya. Warna memang sangat “berkuasa” sekali. Menurut “Color Marketing Group”, sebuah organisasi berkantor pusat di Alexandria, Virginia, yang memiliki anggota lebih dari 1000 ahli warna diseluruh dunia, setiap tahun membuat 2 prediksi tentang tren dari warna. Group ini, juga memiliki riset yang sangat beragam dan dalam soal warna. Misalnya saja dalam riset mereka menemukan bahwa :
- Warna membantu untuk meningkatkan ”brand recognition” sampai diatas 80%. Tak heran apabila ”brand leader” seperti Coca Cola, Marlboro, dan McDonald, logonya semua memiliki warna merah. Warna yang paling agresif.
- Dalam hal kemasan, warna juga membuat orang lebih mudah membaca dan mengenali tulisan, apabila warna-warna tertentu digunakan. Riset mengukur peranan warna itu hingga lebih dari 40%.
- Warna juga membantu kita belajar. Penggunaan warna yang efektif membantu dan meningkatkan daya serap murid dari 55% hingga 78%
- Warna membantu konsumen untuk mencerna informasi hingga lebih baik hingga 73%
- Iklan berwarna memiliki daya tarik 42% lebih tinggi dibanding dengan iklan hitam putih.
- Akhirnya warna seringkali menjadi 85% alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu. Jadi warna memang memiliki peran strategis.

Untuk semester kedua tahun 2007, Color Marketing Group memprediksi 2 trend warna. Yang pertama adalah Pink atau merah muda yang trendy. Menurut Color Marketing Group, Pink tidak lagi memiliki persepsi feminin atau warna ABG yang ke-kanak-kanakan atau manja. Karena Pink gencar digunakan dalam kampanye anti kanker payudara dan AIDS, warna Pink telah menjelma menjadi warna baru yang menjadi sebuah simbol kesehatan, kebersamaan dan solideritas. Tentu saja bukan warna Pink yang terlampau muda, tetapi Pink yang lebih tua warnanya. Jadi jangan heran kalau produk-produk konsumen tahun ini banyak yang menjagokan Pink. Ini warna baru yang canggih.

Warna kedua yang sedang favorit sejak musim panas 2007, adalah warna putih yang gemerlapan. Fashion designer dan desainer industri mulai gencar mempromosikan warna putih. Mulai, dari mobil, tas, arloji, hingga baju. Pokoknya semua putih berkemilai. Putih dianggap warna organik baru, yang memperlihatkan status premium. Misalnya warna putih berkemilau dari mutiara.

Warna juga menjadi simbol, baik budaya dan religi. Tetapi yang paling penting warna adalah titik pusar keberuntungan pemasaran. Sejumlah kasus studi sudah pernah didokumentasikan menjadi bukti-bukti nyata keampuhan warna. Christine Mau, Associate Director Of Packaging Graphics, Kimberly-Clarck Corporation menjelaskan bahwa setiap tahun mereka minimal mencoba menerapkan tren warna dalam kemasan produk mereka. Menciptakan corak dan perpaduan warna yang mampu menjadi stimulus yang merangsang konsumen untuk membeli produk mereka.

Konon salah satu gosip yang beredar bahwa kenapa Pepsi tidak bisa mengalahkan Coca Cola, semata-mata karena logonya yang berwarna biru dianggap inferior dibanding warna merah logo Coca Cola. Merah memang warna favorite. Konon warna ini paling kuat impresi dan stimulusnya untuk merangsang rasa lapar kita. Hampir semua resto franchise kelas dunia, warnanya selalu merah, seperti Mcdonalds, KFC, Pizza Hut dan seterusnya.

Christopher Webb, Trend and Color Designer dari General Motors Corporation menuturkan sebuah pengalaman unik. Secara statistik, warna abu-abu hanya memiliki penetrasi pasar sekitar 4.9 % bila dipakai sebagai warna mobil. Pada tahun 2006 General Motors merenovasi warna abu-abu mereka, dengan menampilkan warna abu-abu baru yang mirip dengan warna titanium dan kulit ikan hiu. Ternyata penetrasi pasar warna abu-abu mereka meningkat menjadi 6.6%. Lagi-lagi kesimpulan yang menunjukan warna peranan warna memang strategis luar biasa.

Warna juga sangat berperan dalam arena politik dan olahraga. Warna menentukan identitas dan stimulus emosi yang berbeda. Warna team sepakbola Jakarta adalah oranje. Tak heran apabila warna ini diperebutkan oleh 2 kubu yang beraturng dalam pemilihan gubernur Jakarta 2007. Hampir keduanya memiliki atribut kampanye berwarna oranje. Sehingga Mpu Peniti sendiri menjadi bingung, karena tidak bisa membedakan satu dengan lain-nya. Malah ketika dalam piala Asia baru-baru ini, Indonesia dikalahkan Korea Selatan, yang disalahkan juga warna kostum Indonesia yang putih-putih. Konon warna ini kurang garang dan mempengaruhi tempo dan semangat pertandingan.

Warna juga menjadi referensi kita. Misalnya hijau adalah tanda buah masih mentah. Hijau adalah tanda aman, misalnya dalam rambu lampu lalu lintas. Sehingga warna hijau identik dengan sesuatu yang natural, dan alami. Hijau adalah warna keseimbangan lingkungan. Biru mengingatkan kita kepada langit dan laut. Warna yang menentramkan dan membuat kita merasa sejuk. Biru menjadi referensi segar dan sejuk. Sehingga ini menjadi warna populer untuk minuman, terutama air mineral. Perusahaan yang konservatif juga cenderung memilih warna biru sebagai logo, semata-mata karena referensi segar dan sejuk itu. Warna-warna metalik biasanya memberikan kita referensi sebagai warna premium dengan status tinggi. Misalnya, emas dan perak. Tak heran apabila kedua warna ini merupakan favorit warna untuk menunjukan positioning dan status yang sama.

Warna memang tidak bisa diremehkan. Warna kini dipelajari dengan serius, sebagai medium kreatif pemasaran yang memiliki nilai strategis. Apa jadinya kalau dunia kita tidak lagi berwarna ?

1 comment:

Anonymous said...

Hello,nice post thanks for sharing?. I just joined and I am going to catch up by reading for a while. I hope I can join in soon.