Sunday, April 07, 2013

MENCARI PRESIDEN GILA 2014


Sudah hampir 3 bulan saya tidak bertemu Mpu Peniti. Beliau sedang menyelesaikan tapa sebelum pergantian tahun baru Imlek kemarin. Dan saya penasaran banget untuk mengetahui hasilnya. Lalu tanpa saya duga muncul SMS yang saya tunggu. Mpu Peniti mengajak saya bertemu dirumahnya.

Sore itu berbekal nasi uduk, saya datang menjenguk Mpu Peniti dirumahnya. Rupanya ada beberapa teman Mpu Peniti yang sudah tiba duluan. Salah satunya adalah wanita yang sangat ayu dan cantik. Walaupun umurnya saya taksir sudah diatas 60′an. Namun tubuhnya masih sangat tegap dan singset. Saya lalu diperkenalkan Mpu Peniti kepada teman-temannya. Sebut saja nama wanita itu Tante Kemayu. Langsung saja kami ngobrol dengan lancar. Mulai dari banjir, inflasi, hingga kegaduhan politik. Tante Kemayu memaparkan penglihatan-nya. Konon menurut beliau kegaduhan politik yang akan memuncak tahun 2014, akan meledak mirip gunung berapi. Karena berdasarkan penentuan KPU soal partai politik yang akan bertarung di tahun 2014, kita sudah bisa mengira-ngira siapa yang bakal bertaruk maju menjadi capres. Saya sendiri termasuk orang yang skeptis. Terus terang saya tidak terangsang sama sekali dengan calon-calon yang ada diatas kertas saat ini. Tekanan untuk menghadirkan calon alternatif kelihatannya makin menguat. Ini bisa saja menjadi salah satu ledakan gunung berapi itu.

Namun tante Kemayu, memaparkan sebuah gambaran yang beda. Beliau meminjam teori ANTI MARKETING saya. Kata beliau, “Siapa yang berani melawan arus. Melawan pakem. Melawan semua teori, barulah dia akan menjadi Presiden 2014″. Begitu paparan tante Kemayu sambil menebar senyum. Artinya tahun 2014, para calon presiden harus berani adu gila. Siapa yang paling gila. Dia-lah yang akan menang. Saya ikut tertawa mendengarnya. Tapi memang ada benarnya juga.

Tante Kemayu lalu melanjutkan paparan-nya dengan pertama-tama menghitung peluang partai besar. Menurut Tante Kemayu, Partai Demokrat yang sekarang ketuanya dirangkap oleh SBY, adalah partai politik yang paling sarat dengan koneksi keluarga. Mulai dari sekjen partai yang dijabat oleh puteranya, hingga adik ipar dan besan yang juga menduduki posisi penting di dalam pemerintahan. Ibaratnya orang mau mandi, sudah basah hingga leher. Tinggal satu langkah untuk mencelup kepala saja. Jadi tutur tante Kemayu, sudah tanggung tinggal mengusung istrinya menjadi calon presiden 2014. Lalu siapa calon wakil presidennya ? Bisa Hatta Rajasa - Ketua partai PAN yang kebetulan juga besan. Kombinasi ini melahirkan koalisi partai Demokrat dengan partai PAN yang bisa sangat menguntungkan secara matematis. Cukup gila bukan ?

Kalau masih kurang gila, kombinasi berikutnya adalah apabila partai Demokrat mau merapat ke partai PDIP. Apabila memungkinkan - bisa saja dimunculkan duet Megawati dan Ani Yudhoyono. Nah, ini baru gila abis. Tetapi secara politik akan menjadi terobosan yang luar biasa. Dimana baik calon presiden dan dan calon wakil presiden adalah kedua-duanya wanita. Koalisi ini sangat gila, tapi punya kemungkinan sangat besar untuk menang. Masalahnya apa mungkin kegilaan ini terjadi ? Koalisi ini bilamana di negosiasikan ke besan dan membuat PAN juga ikut, maka gelombang politiknya akan sangat besar sekali. Gila banget kan ?

Partai berikutnya yang dibedah Tante Kemayu adalah PDIP. Menurut tante Kemayu, apabila Mega bertindak cerdas dan cermat, maka Mega akan menampilkan duet Mega + Jokowi. Ini ide gila yang menurut saya di atas kertas sangat brilyan. Pertama PDIP punya elektibitas yang sedang menanjak plus kader seperti Jokowi yang sangat populer. Asalkan PDIP hati-hati dan sangat cermat bertindak. Ide ini bisa saja meng-goal-kan Megawati untuk jadi Presiden kembali di 2014. Kemungkinan kedua adalah menampilkan duet Jokowi dengan puteri Megawati - Puan Maharani. Tapi buat saya ide ini terlampau lemah. Dan sangat sulit peluang menangnya diatas kertas. Bagi saya duet megawati dan Jokowi ide gila yang sangat menarik !

Tante Kemayu lalu melihat Golkar. Dan memang posisi Ical belum sepenuhnya aman. Karena gangguan dari dalam sangat luar biasa. Prediksi tante Kemayu, Ical pasti akan maju jadi calon presiden. Lalu siapa yang bakal diusung menjadi calon wakil presiden-nya. Ini teka teki yang paling dilematis. Tetapi andaikata Ical mau jadi Presiden beneran, ia harus berani gila abis-abisan. Partai Golkar barangkali akan paling diuntungkan apabila bisa mengambil suara mayoritas dari partai-partai Islam. Ide yang paling gila tentunya adalah apabila Ical berani berduet dengan Rhoma Irama. Gila tapi sangat rasional. Rhoma Irama dikenal dikalangan bawah yang sangat populis. Ical bisa saja menang dengan formula ini. Hanya saja mengemas kedua-nya memang rada sulit juga. Tapi bukan berati tidak mungkin dan tidak bisa. Namanya juga ide gila. Pilihan lain, adalah berduet dengan kader PKS yang saat ini menjadi wakil gubernur Jabar yaitu aktor Dedy Mizwar. Walaupun elektibitas PKS sedang dirundung berbagai petaka, dikalangan bawah, asalkan Dedy Mizwar rajin dan PKS mau dengan jujur berjuang untuk duet ini, rasanya ide gila ini bisa juga berhasil. Yaitu duet Ical dengan Dedy.

Diantara semua ini, barangkali yang paling spektakuler adalah Prabowo. Disatu sisi Prabowo punya sejumlah reputasi dan persepsi negatif. Namun selama satu dekade Prabowo mencoba menghapus semuanya dengan pencitraan yang lebih populis dan berpihak kepada rakyat dibawah. Menurut perhitungan tante Kemayu, Prabowo yang kebetulan duda, bilamana ingin menang maka Prabowo perlu tokoh perempuan untuk mendampinginya. Mirip sebuah perhitungan Yin dan Yang. Muncul-lah problem kedua. Yaitu siapa tokoh perempuan-nya ? Yang populis tapi juga mampu membangun kekuatan yang membuat situasi berimbang dan menjadi sangat kuat. Tokoh perempuan Indonesia sendiri sangat banyak. Tetapi yang dipilih tante Kemayu adalah justru Sri Mulyani. Ini tantangan berat banget. Pertama belum tentu Sri Mulyani mau berduet dengan Prabowo. Dan apakah mungkin ? Barangkali hitungan-nya sangat jauh. Namanya juga adu gila. Namun andaikata ini terjadi, kombinasi dan duet ini sangat berbahaya. Sri Mulyani punya persepsi sangat cerdas dan positif. Sehingga pasti membuat terobosan yang dahsyat. Sri Mulyani juga punya persepsi sebagai korban politik yang diasingkan. Pendukungnya dari kalangan menengah cukup banyak. Bayangkan ide gila ini apabila Prabowo dan Sri Mulyani berhasil menang 2014 ? Prabowo yang dikenal memiliki persepsi tegas dan berani serta Sri Mulyani yang dikenal dengan persepsi positif cerdas dan penuh integritas, barangkali sebuah kegilaan yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

Mencerna paparan tante Kemayu - saya koq jadi berbalik optimis. Sama dengan ANTI MARKETING, siapa yang berani tampil ekstrim dan melawan pakem. Kayaknya memang bakal yang berhasil jadi presiden di 2014.

Pertempuran 2014 kayaknya bakalan sangat seru. Barangkali justru lebih seru dari tahun 2009. Masalahnya ada ngak yang berani adu gila ? Gila abis. Dan gila beneran ???

(bersambung ke bagian II)

No comments: