Monday, August 24, 2009

Mukjizat Buah Anggur dalam Alquran



Mukjizat Buah Anggur dalam Alquran
By Republika Newsroom
Selasa, 28 Juli 2009 pukul 08:54:00

''Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS: An Nahl: 11)

Aneka ragam buah-buahan segar diciptakan Sang Khalik untuk umat manusia. Di antara sekian banyak buah-buahan itu, salah satu yang disebutkan Allah SWT dalam Alquran dalah anggur. Buah yang rasanya lezat itu, disebutkan dalam Alquran sebanyak 14 kali.

"Ini menunjukkan bahwa betapa banyak nikmat yang Allah berikan dan sediakan untuk umat-Nya, baik ketika masih di dunia maupun kelak nanti di kehidupan abadi, yaitu surga bagi orang-orang yang bertakwa," ujar Hisham Tahlbah dalam karyanya bertajuk Al-I'jaz Al Ilmi fi Alquran wa al sunnah (Ensiklopedia Mukzijat Alquran dan Hadis) yang telah dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia..

Anggur merupakan salah satu tanaman yang dikenal umat manusia sejak lama. Menurut Thlbah, anggur sudah dikenal sejak masa Nabi Nuh AS. Tanaman yang berbuah manis dan lezat itu tumbuh merambat ke atas, berlawanan arah dengan ujung kuncupnya, dan searah dengan penopang anggur.

"Anggur juga telah diketahui oleh orang-orang kuno sebagai tanaman berkhasiat tinggi dan memiliki manfaat sangat banyak. Kesimpulannya, anggur adalah salah satu buah yang paling banyak manfaatnya," tutur Tahlbah.

Buah anggur ini, sangat baik untuk dimakan, baik ketika masih segar ataupun sudah kering. Anggur merupakan buah yang mudah dicerna, dapat menggemukan, dan dapat menyuplai gizi yang yang cukup. Anggur hijau maupun merah memiliki khasiat yang sama, keduanya bisa dimanfaatkan untuk menjadi buah, makanan, minuman, maupun sebagai obat.

Hal senada juga dituturkan Ibnu Qayyim. Menurutnya, anggur adalah salah satu buah-buahan yang memiliki banyak manfaat. "Anggur adalah salah satu buah dari sekian banyak buah, salah satu makanan bergizi dari sekian banyak makanan bergizi, salah satu obat dari sekian banyak obat, atau salah satu minuman dari sekian banyak minuman," ungkap Ibnu Qayyim.

Sebagai obat, anggur memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Tahlbah mengungkapkan, anggur diyakini bisa mengobati batuk, memurnikan darah, membersihkan usus, pencernaan, bahkan bermanfaat untuk orang-orang yang terkena penyakit lambung. Tak hanya itu, anggur juga bisa dimanfaatkan bagi siapa saja yang henda melakukan diet (mengatur pola makanan).

Thalbah menjelaskan dalam buku-buku pengobatan pernafasan, anggur juga memiliki manfaat sebagai obat untuk mendukung pengobatan pernafasan. Untuk mendukung pengobatan tersebut, anggur diolah menjadi minuman yang berupa jus anggur. "Perasan air anggur juga berkhasiat menurunkan panas tubuh, menghentikan batuk, dan membuat perut merasa nyaman," papar Tahlbah.

Jus anggur, menurut dia, bisa membantu penyembuhan dari penyakit hemaroid (wasir), gangguan pencernaan, batu ginjal dan gangguan kantong empedu. Untuk itu, para peneliti menganjurkan untuk meminum segelas jus anggur, sebelum sarapan dan sebelum makan malam.

Bahkan meminum segelas anggur sebelum tidur juga bisa membantu anda untuk tidur nyenyak tanpa insomnia yang mengganggu. Jus anggur juga baik untuk orang-orang yang keracunan, keletihan atau dalam masa penyembuhan atau terkena batu ginjal (kencing batu).

Menurut para peneliti, jus anggur harus segera diminum setelah pembuatannya, karena jika didiamkan terlalu lama akan berubah menjadi arak yang memabukkan. "Dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti," (QS Al-Nahl (16) ayat 67).

Anggur juga bisa digunakan sebagai cairan pelembab kulit muka dan untuk bahan kosmetika. Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi atau akrab disapa Ibnu al-Baitar (1197 M – 1248 M) menuturkan bahwa anggur yang baik adalah anggur yang berukuran besar, berkulit tipis, berbiji jarang, dan berwarna agak kemerah-merahan. Menurutnya anggur adalah buah yang paling diminati.

"Ia juga tergolong paling baik dibandingkan buah-buahan lainnya, karena mengandung banyak lemak. Ia dapat menggemukan orang yang kurus, membersihkan darah, dan memperlancar saluran pencernaan. Anggur juga bermanfaat untuk meningkatkan libido, memulihkan orang yang sakit, dan menguatkan jantung," jelas Ibnu Baithar, ahli botani Muslim terkemuka di era kejayaan Islam di Andalusia.

Anggur muda atau anggur yang masih segar, lanjut Tahlbah, memiliki manfaat dapat memampatkan darah yang terus menerus mengalir keluar (pendarahan), menguatkan lambung, memperlancar saluran pencernaan, dan mengatasi masalah usus besar.

"Dari beberapa penelitian diperoleh kesimpulan bahwa anggur adalah buah yang memiliki banyak manfaat. Anggur sangat efektif dalam membangun, memperbaiki, dan memperkuat sel-sel tubuh. Ia juga dapat mengobati sejumlah penyakit. Selain mengobati anggur juga berfungsi untuk melindingi manusia dari serangan penyakit," tandas Tahlbah.

Fakta ini menunjukkan betapa buah-buahan yang disebutkan Sang Khalik dalam Alquran memiliki khasiat dan kegunaan yang luar biasa. Inilah salah satu bukti kemukjizatan ayat-ayat suci Alquran.


Anggur, Berlimpah Manfaat

Anggur yang kering disebut kismis. Kismis yang baik biasanya berukuran besar, berlemak, dan banyak mengandung minyak, juga berkulit tipis dan bijinya sedikit. Menurut Hisham Tahlbah dalam karyanya bertajuk Ensiklopedia Mukzijat Alquran dan Hadis, kismis yang seperti itu kaya kandungan gizi.

"Jika dimakan bijinya akan memberi manfaat yang banyak untuk pencernaan, hati dan limfa," katanya. "Jika daging anggur ditempelkan pada ke kuku yang mau lepas, maka akan mempercepat proses pelepasannya."

Tahlbah menambahkan, kismis juga dapat mempersubur hati, selain juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit di tenggorokan, dada, paru-paru, ginjal, dan kandung kemih. Menurut dia, jika anggur yang segar cocok dimakan pada akhir musim kemarau atau gugur, maka anggur kering/kismis cocok dikonsumsi selama musim hujan, karena mampu menjaga kandungan yang ada ketika masih segar (vitamin).

Kandungan Anggur
Dalam surat Abasa ayat 27-29 Allah SWT berpirman, "Lalu kami tumbuhkan biji-bijian, anggur, dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma (di bumi itu)." Sang khalik menciptakan anggur di bumi, dengan memberikan begitu banyak manfaat bagi umat manusia.

Tahlbah menjelaskan, buah anggur mengandung kadar gula mencapai 15 persen yang terdiri dari glukosa sekitar tujuh persen. Kadar tersebut akan semakin tinggi seiring usia kematangan buah. "Dengan demikian anggur termasuk buah dengan kandungan gula yang sedang, dan mudah dicerna serta diserap oleh tubuh," ujar Tahlbah.

Selain kadar gula, lanjut Tahlbah, anggur juga mengandung protein sebesar 1,5 persen dan lemak sebesar 1,5 persen. "Anggur mengandung zat gula yang sangat dibutuhkan hati, sehingga ketika ia membutuhkan pasokan gula seperti ketika puasa, anggur bisa dijadikan sebagai pemasoknya," paparnya.

Kulit anggur mengandung vitamin B Kompleks yang berfungsi dalam proses biologis tubuh manusia. "Vitamin B kompleks sangat penting untuk perlindungan urat-urat tubuh.'' Anggur juga mengandung vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkecil kemungkinan tubuh terserang oleh mikroba dan bakteri.


Penanaman Pohon Anggur dalam Alquran

Alquran juga mengatur tentang tata cara penanaman pohon anggur. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan anggur. Allah SWT berfirmankan dalam Alquran surat Al-Kahf ayat 32.

"Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. (QS Al Kahfi: ayat 32)

Dari ayat tersebut bisa dijabarkan faktor-faktor tersebut. Pertama adalah faktor tanah. Tanah merupakan faktor utama yang berpengaruh besar atas berkembangnya buah-buahan pada umumnya dan anggur pada khususnya. Tanah ini menyebabkan tumbuhan dapat hidup dan mengambil semua kebutuhan makanannya.

Selain itu, tumbuhan juga bergantung pada faktor lain, seperti temperatur, kelembaban, angin dan cahaya. Faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung pada pertumbuhannya. "Semua faktor tersebut dapat terpenuhi dengan baik, maka kualitas dan kuantitas anggur dapat meningkat. Begitu juga perubahan cuaca dan musim yang ikut mempengaruhi kematangan anggur," kata Tahlbah.

Penanaman anggur yang baik bisa dilakukan dengan cara menutup tanah, melindungi akar anggur dari kekeringan, terkena sinar dan panas matahari secara langsung. Allah juga dalam firmannya menganjurkan pentingnya mendirikan pagar disekeliling kebun anggur untuk mencegah tercabutnya pohon anggur dan badai yang bisa menghancurkannya.

Selain itu dibutuhkan pula tanaman yang dapat melindungi dari terpaan cahaya. Hal tersebut telah dijelaslkan Allah Swt dalam Alquran surat Al-Kahf ayat 32, Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma.

Ayat tersebut juga menjelaskan mengenai pentingnya pemeliharaan akar tumbuhan dari panas dan sinar matahari yang menerpa langsung. Allah SWT juga berfirman, dalam surat Al-Israa ayat 91 "Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya.''. she/taq

DONGENG TIGA ANAK RAJA



Alkisah, disebuah negeri antah berantah, bertahta seorang raja yang terkenal sangat bijak dan arif. Ia memerintah dengan penuh keadilan, sehingga membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat dan negeri. Namun ada satu masalah yang mengganjal hati sang raja. Sang permaisuri melahirkan 3 anak lelaki kembar. Sehingga sangat sulit bagi sang raja untuk menentukan siapa yang berhak menjadi putera mahkota.

Dalam keprihatinan itu, menurut cerita, suatu malam, akhirnya raja bermimpi dan ditunjukan oleh Gusti Allah, sebuah solusi yang sangat praktis. Esoknya raja mencari 3 orang cendekiawan dan ilmuwan terbaik dan terpintar dari seluruh negeri. Ketiganya diberi tugas untuk menjadi guru dari masing-masing puteranya. Mereka harus rajin dan tekun mengajarkan ke tiga putera itu hingga menguasai ilmu yang tertinggi. Ketika ketiga putera raja berumur 17 tahun nanti, maka raja akan mengumumkan sebuah sayembara untuk menentukan siapa yang berhak menjadi putera mahkota.

Hari-hari berlalu, dan musim silih berganti. Tanpa terasa ketiga putera raja hampir berulang tahun ke 17. Raja lalu mengutus seorang jendral perang yang paling ia percaya ke negeri Siam. Sang jendral tak lama kemudian pulang dengan membawa 3 gulung kain sutera yang paling indah dan paling mahal. Ketika dibentang semua orang kagum terpesona melihat tenunan kain yang kilau berkemilau. Sungguh sangat indah sekali. Lalu oleh raja ketiga kain sutera itu dibentang dan diberi pigura, menjadi sebuah kanvas yang sangat besar.

Maka ketiga putera raja dipanggil keistana untuk mendengar sayembara yang telah ditunggu rakyat selama bertahun-tahun. Raja memerintahkan ketiga puteranya untuk mengisi kanvas masing-masing. Barang siapa yang mampu mengisi kanvas itu dengan karya yang paling indah dan mengagumkan maka dialah yang akan diangkat raja menjadi putera mahkota. Ketiga putera raja diberi waktu sebulan.

Selama sebulan itu, seluruh negeri bergosip ria. Tabloid dan infotainment membahas apa yang akan dilakukan oleh ketiga anak raja hampir setiap harinya. Selama hampir 17 tahun terakhir, satu putera raja berhasil mengembangkan bakatnya menjadi seorang sastrawan dan penyair yang dikagumi seluruh rakyat. Putera raja itu telah menulis ratusan syair dan cerita-cerita yang luar biasa. Membuatnya sangat terkenal. Dan banyak karya-karya-nya telah difilmkan.
Putera yang berikutnya, berhasil menguasai ilmu melukis yang sangat tinggi. Lukisan-nya sangat mempesona. Konon,terkadang lebih baik dari aslinya. Lukisan karya-nya selalu menggugah orang yang melihatnya. Putera yang satu ini telah melukis ribuan lukisan, dan karyanya dipajang di gedung-gedung dan museum diseluruh negeri. Yang terakhir, dikenal sebagai penyanyi dan komposer musik berbakat. Suaranya sangat merdu. Setiap kali ia bernyanyi alam tiba-tiba menjadi diam. Sunyi. Seolah semuanya mendengarkan suara yang sangat indah itu.

Tiga keahlian berbeda dari 3 orang putera sang raja, tentu saja menimbulkan spekulasi. Kebanyakan orang bertaruh, bahwa putera yang menjadi sastrawan dan penyair akan mengisi canvasnya dengan puisi dan cerita yang indah. Sedangkan putera raja yang maestro pelukis akan mengisi canvasnya dengan lukisan yang spektakuler. Dan putera raja yang ahli menyanyi akan menggubah lagu yang paling merdu dan mengisi canvasnya dengan syair lagu tersebut.

Ketika hari penentuan sayembara tiba, ketiga putera-pun menghadap raja. Dan tebakan kebanyakan orang ternyata benar juga hasilnya. Putera yang sastrawan dan penyair, benar-benar mengisi canvasnya dengan puisi, dan cerita yang begitu luar biasa, sehingga semua orang yang membacanya, menangis, tertawa dan tertegun sekaligus. Raja-pun sangat puas. Putera yang maestro pelukis, ternyata mengisi canvas dengan lukisan sang raja sedang menunggangi se-ekor harimau. Sang raja dilukis sangat gagah dan berwibawa. Seluruh orang yang melihatnya berdecak kagum. Sekali lagi raja sangat puas.

Putera yang ketiga, ternyata sangat berbeda. Ia mencopot kain sutera dari kerangka-nya. Melipatnya dan membiarkan kerangka canvas kosong dan bolong. Kain sutera yang telah dilipatnya, diserahkan sang putera kepada sang raja. Tentu saja raja menjadi kecewa dan merasa heran bukan kepalang. “Putera-ku yang ku sayangi, mengapa engkau tidak mematuhi perintah aku ? Mengapa engkau sengaja menggagalkan diri dalam sayembara ini ?” Dengan sangat takzim, sang putera menjawab : “Ampun ayahanda tercinta. Ananda merasa kain sutera itu sudah sangat indah dan sempurna. Ananda tidak tega merusaknya.” Jawaban sang putera membuat raja terdiam. Lalu manggut-manggut membenarkan. “Apakah artinya, ananda mengundurkan diri dari sayembara ?”
“Ampun ayahanda tercinta, canvas hamba boleh saja kosong melompong, tapi bukan berarti ia tidak memiliki isi!”

Lalu, sang putera berdiri didepan dan ditengah kerangka canvas yang kosong melompong, dan iapun mulai meniup suling dan menyanyikan satu lagu. Suaranya begitu merdu hingga terdengar bergema diluar istana. Alam tiba-tiba terhenti. Jangankan manusia, burung-burungpun ikut tertegun dan terpesona. Semua menikmati suara merdu yang indah itu. Termasuk raja ikut terbuai oleh sang nyanyian. Usai bernyanyi, sang putera menyembah sang raja, dan berkata : “Ampun Ayahanda tercinta, hasil karya ananda mungkin tidak bisa dilihat dan diraba, karena memang bukan tujuan ananda membuat orang kagum dengan karya ananda.” Raja manggut-manggut ikut setuju. “Ananda, berkarya dengan tujuan agar karya itu bermanfaat bagi orang banyak”, demikian tutur sang putera raja. Sambil menghela nafas, sang raja bertitah : “Benar sekali, biarpun orang tidak bisa melihat dan mengagumi karya ananda, tetapi tetap saja karya ananda menggelegar dan menyentuh hati kami semua”

Anda, mungkin sudah bisa menebak bahwa pemenang sayembara ini adalah putera yang pandai bernyanyi. Karena memang itu akhir dari dongeng ini. Saya mendapatkan dongeng ini dari Mpu Peniti, beberapa hari menjelang Puasa. Mpu Peniti lewat dongeng ini menitipkan bahwa, sebagai manusia kita harus belajar “tidak tega”. Kita harus punya belas kasihan, dan kasih sayang. Karena seringkali kedua hal itu yang membedakan kualitas kita sebagai manusia yang humanis dan sejati.

Kedua, seringkali kita menilai seseorang dari hasil akhir yang dimilikinya. Seorang anak dikatakan pandai hanya karena raportnya bagus. Seorang pengusaha dikatakan sukses berhasil hanya karena ia punya harta berlimpah. Dan seringkali kita melupakan semua usaha, ikhtiar, perjuangan, dan proses yang telah terjadi. Padahal hasil akhir cuma potret secuil yang hanya bercerita sekelumit. Sesuatu yang gagal pada akhirnya, seringkali memiliki makna yang sangat besar justru dari perjuangan dan proses mencapainya. Dengan penilaian seperti ini, kita bisa belajar lebih dalam untuk menghargai prestasi setiap orang.

Dan yang terakhir, Mpu Peniti, menasehatkan agar selalu berani menantang imajinasi kita untuk bisa menang. Jangan selalu tampil seperti apa adanya. Tapi tampil justru dengan elemen beda yang mengejutkan - “the unexpected”. Barangkali dongeng dengan 3 pelajaran ini, bisa menjadi salah satu bekal spiritual selama bulan puasa ini. Tetap berprestasi dengan maksimal, tetap berjuang dengan kegigihan, tetapi mempertebal “tega” kita dengan menjalankan lebih banyak toleransi, kasih sayang dan belas kasihan.

Selamat menjalankan ibadah puasa …..

Saturday, August 15, 2009

KEMERDEKAAN INI !!!



Malam itu diteras café Hyatt Yogyakarta, kami bergurau dengan teman-teman dari Industri Kreatif, ada mas Alex dari Pas FM, lalu kartunis Ismail Sukribo dan teman-teman komunitas animasi. Obrolan kami melaju dari satu topik ke topik yang berbeda, dengan itensitas yang semakin lengket dan menarik. Tiba-tiba saja, Anang, teman kami dari komunitas animasi, nyeletuk dengan bersemangat api-api. Seolah mendapat “tenaga mimpi”, Anang membuat ‘statement’ penting: “Mestinya, buku sejarah kita mengatakan bahwa INDONESIA BERPERANG MELAWAN BELANDA SELAMA 350 TAHUN. Dan bukan …. INDONESIA DIJAJAH BELANDA SELAMA 350 TAHUN”.

Kami semuanya terperangah. Anang lalu membeberkan sejumlah argumen. Mungkin benar Belanda bercokol di Indonesia selama 350 tahun, punya Gubernur Jendral, dan ini dan itu. Tetapi bukan berarti kita diam dan tidak melawan. Perang melawan Belanda, barangkali sudah tidak terhitung jumlahnya. Sebutlah sejumlah perang yang sangat legendaris :

• Perang Maluku (Patimura) – 1871
• Perang Padri (Imam Bonjol) – 1821-1837
• Perang Diponegoro – 1825-1830
• Perang Bali (Puputan Buleleng) – 1846-1909
• Perang Banjar (Antasari) – 1859-1863
• Perang Aceh (Cut Nyak Dien) – 1873-1904
• Perang Tapanuli (Raja Si singamangaraja ke-XII) - 1878-1907

Secara geografis dan demografis, perang ini dilakukan hampir diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari Aceh diujung Sumatera hingga Maluku. Juga dilakukan bersama Pangeran, Raja, tokoh Agama, hingga rakyat biasa. Lelaki dan perempuan. Boleh dikata kita terus menerus berperang dan melakukan perlawanan. Jadi argumen teman saya, Mas Anang benar adanya.

Uniknya setelah perang-perang legendaris itu berakhir, dan perang dunia pertama selesai, di bumi Nusantara tumbuh satu kesadaran politik yang luar biasa. Yaitu Sumpah Pemuda yang menjadi akar terbentuknya satu Kebangkitan Nasional pada tanggal 28 Oktober 1928. Satu dasa warsa setelah perang dunia pertama dan hampir dua dasa warsa sebelum perang dunia ke dua berakhir. Sebelum kemerdekaan kita deklarasikan. Semangat menyatukan Indonesia dijaman itu adalah sebuah upaya yang sangat luar biasa. Secara militer mungkin tidak segagah Sumpah Palapa, tetapi secara spiritual menurut saya sangat sakral dan penting. Bayangkan jaman itu belum ada internet. Bepergian antara satu tempat ketempat lain membutuhkan upaya yang tidak sedikit, namun kesadaran kita untuk bersatu membentuk satu identitas, satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa, merupakan kecerdasan dan pencerahan yang sangat luar biasa !

• PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
• KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
• KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.

Dan setiap kali saya membaca teks asli Sumpah Pemuda, darah saya mendesir. Nafas saya terengah-engah. Ada satu luapan emosi yang tidak pernah bisa saya jelaskan. Mungkin karena kata-kata yang dipilih begitu rinci dan pernyataan yang tersusun rapi logikanya, sehingga membentuk cita-cita persatuan yang terasa sangat anggun dan suci.

Tidak terbayang oleh saya, bagaimana kemerdekaan ini yang dirumuskan dengan teliti dan lewat perjuangan darah, keringat, dan nyawa selama ratusan tahun, kini oleh segelintir orang ingin dirusak dan dicabik-cabik. Indonesia sebagai sebuah kesatuan fisik, semangat dan jiwa bukanlah cita-cita yang terbentuk begitu saja. Kalau kita mau menengok sejarah dan menyimaknya secara teliti, sejak abad ke 7 ketika Sriwijaya menjadi mercu-suar di Asia Tenggara dengan kekuatan maritim-nya kesadaran bersatu dan menyatu mungkin mulai tumbuh secara politis. 600 tahun kemudian di abad ke 13, Gajah Mada mengangkat kesadaran itu menjadi sebuah sumpah, yaitu Sumpah Palapa.

Gajah Mada bersumpah : Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".
Sumpah Palapa lalu menjelma menjadi Sumpah Pemuda pada tahun 1928, yang juga uniknya kurang lebih 600 tahun kemudian. Barangkali proklamasi kemerdekaan kita pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah sumpah yang ketiga.

Barangkali benar kata Mpu Peniti, bahwa tanah Indonesia sangat suci. Bahwa disinilah anugrah Tuhan tersemai berlimpah. Bahwa Indonesia terbentuk lewat mimpi, cita-cita, kesadaran politik, perjuangan dan pengorbanan. Bayangkan lewat 3 sumpah selama hampir 1.500 tahun lamanya.

Barangkali ada baiknya, dan sudah tiba saatnya sejarah Indonesia, ditulis kembali dengan perspektif yang berbeda. Perspektif yang lebih positif untuk memotivasi bangsa dan negeri ini. Perspektif untuk menyadarkan kita semua, bahwa takdir tanah, bangsa, dan negeri ini adalah berjaya ! Merdeka !