Wednesday, July 09, 2008

BAKIAK

Suatu hari cucu Mpu Peniti, merengek minta dibelikan sandal CROC yang sedang beken dan populer dimana-mana. Sang cucu merengek hingga menangis. Kebetulan orang tua-nya lagi sibuk dan tidak begitu mengindahkan permintaan sang anak. Akhirnya Mpu Peniti turun tangan. Ia membujuk sang cucu, bahwa Mpu Peniti juga punya sandal CROC. Malah ini versi antiknya. Masuklah Mpu Peniti kedalam kamarnya, dan tidak lama kemudian, terdengar suara berisik, “pletak … pletok…..”. Dengan mimik lucu dan penuh kejutan Mpu Peniti, dengan sarung keluar kamar memakai bakiak ! Tentu saja sang cucu menangis meraung-raung makin menjadi. Saya dan Mpu Peniti tidak tahan menahan ketawa.

Bakiak barangkali adalah sandal yang paling unik. Dibuat dari kayu, konon sejak dulu sudah populer di negara-negara Eropa, seperti Belanda, Belgium, Denmark dan Sweden. Yang asli memang didepannya tertutup. Hanya saja dipengaruhi oleh budaya Cina dan Jepang, kemungkinan besar bakiak Indonesia agar mudah dibuat bagian depan-nya tidak tertutup tetapi terbuka. Bakiak Indonesia sama dengan bakiak Eropa memang diperuntuk-kan untuk kelas bawah. Bakiak ala Indonesia, dibuat dari kayu ringan dan diberi tali dari bekas ban untuk tempat jari kaki. Sederhana dan murah sekali. Bakiak di Indonesia boleh dikata sudah punah. Karena siapa yang mau memakainya ?

Hanya saja ide bakiak cukup menarik. Dahulu kakek dan nenek saya sangat suka memakai bakiak, karena selain nyaman dipakai, bakiak mudah dipelihara. Tahan air, tidak bau, tidak licin, pemeliharaannya sangat mudah. Ide inilah yang menyengat 3 anak muda dari Colorado. Lyndon Hanson, Scott Seamans, dan George Boedecker pada tahun 2002, berlibur untuk menghilangkan stress dengan pergi memancing ke Caribbean. Ketika mancing mereka memakai bakiak yang menggunakan bahan bekas styrofoam dari Canada. Ketiga berpikir bagaimana membuat bakiak yang lebih sempurna dengan ide sama, tetapi dengan bahan lebih canggih dan tetap sangat nyaman dipakai. Maka akhirnya mereka menemukan CROC yaitu sandal bakiak yang dibuat dari campuran karet dan berwarna-warni sangat funky, mengikuti jaman saat ini. Merek CROC dipilih karena mereka kagum pada hewan buaya, yang kuat dan tangguh. Persis seperti bakiak mereka yang tangguh didarat dan diair, dan bisa bertahan cukup lama.

Tahun 2003, hanya setahun sandal bakiak CROC berhasil menciptakan penjualan edan hingga 1.2 juta dollars Amerika. Mulanya sandal bakiak CROC ini ditujukan hanya pada penggemar kapal yacht. Sandal bakiak CROC sendiri diluncurkan di sebuah pameran kapal yacht di Fort Lauderdale, Florida pada tahun 2003. Bentuknya memang aneh, dan sulit diterka apabila kemudian bisa menjadi trend fashion yang populer. Karena tidak sedikit yang membencinya juga.

Uniknya karena sandal bakiak CROC sangat nyaman dipakai, maka ia segera punya fans yang sangat luar biasa dari para profesional yang harus berdiri sangat lama setiap harinya. Maka para dokter, koki, tukang kebun, hingga tukang gunting rambut dan tailor, semuanya mencintai CROC. Tak lama kemudian selebriti seperti Brad Pitt dan Britney Spears ikut memakainya. Dan anak-anak ikut tergila-gila dengan CROC.

Tahun 2004, penjualan CROC sudah mencapai $13.5 juta dolar Amerika. Produk sandal bakiak CROC sendiri disempurnakan dengan menggunakan bahan resin rahasia yang sangat ringan tetapi sangat kuat, disebut croslite. Tahun 2005, penjualan mereka diseluruh dunia sudah melampaui $100 juta dolar dengan keuntungan $ 17 juta dolar Amerika. Edan dan maut. Tahun 2006 mereka Go Public, di Wall Street. Penjualan mereka sudah melampaui $ 350 juta dolar Amerika dengan profit diatas $60 juta dolar. Dana publik yang mereka raih lewat go-public melewati 1 milyar dolar.

Buat perusahaan seperti CROC yang tumbuh fenomenal hanya dalam 5 tahun memang edan sekali. Banyak para kritikus yang meragukan apakah CROC masih bisa tumbuh dalam 5 tahun mendatang dengan pertumbuhan yang sama akselerasinya. Atau mirip kembang api, malah padam seketika. “Sustainable growth” secara filosofis adalah kunci rahasia bisnis yang sesungguhnya. Kata bisnis dalam bahasa Cina, terdiri dari 2 aksara. Yang pertama memiliki arti lahir dan tumbuh. Dan aksara yang kedua memiliki makna yaitu arti. Kesimpulannya bisnis memiliki tantangan bukan sekedar melahirkan konsep dan ide-nya, tetapi menumbuhkan-nya hingga memiliki arti yang bernilai.

Banyak bisnis yang setelah diluncurkan dan berkembang pesat mencapai puncaknya, lalu kebingungan untuk bisa bertahan. Semata mereka tidak memiliki visi untuk tumbuh, berkembang, berubah dan mencapai evolusi yang berkesinambungan.

No comments: