Saturday, May 19, 2018

INDONESIA 2020 - SEBUAH TAKDIR KEJAYAAN


-->


Setiap kali kita ingin makan di sebuah restoran Indonesia – bayangan kita pasti sangat beragam dan bermacam-macam. Juga ekspektasi kita sangat banyak serta saling berbeda. Seorang ahli kuliner mengatakan bahwa keragaman dalam sajian kuliner Indonesia memang sangatlah kaya dan luar biasa. Begitu kayanya sehingga orang mudah bingung dan “keblinger”. Beda dengan sajian kuliner negara tetangga kita yang cenderung lebih homogen dan sederhana. Sehingga keragaman ini seringkali menjadi pisau bermata dua. Di Indonesia Restoran Indonesia seringkali berawal dari etnik kedaerahan – seperti restoran Peranakan, Padang, Sunda, Jawa, Aceh dan seterusnya. Sisanya seringkali menampilkan hidangan khas, seperti sate, soto, atau seafood dan gabungan beberapa masakan khas.

Uniknya walaupun ditengah keragaman yang semakin ramai – dalam sepuluh tahun terakhir ini restoran Indonesia semakin naik daun, tumbuh berkembang dan populer. Aneka restoran Indonesia yang moderen dan kontemporer lahir di berbagai kota besar dengan kemewahan yang baru dan menjadi “trend-setter” yang diperbincangkan orang.

Sebagai pelancong dan penikmat kuliner Indonesia – kita semua percaya betul bahwa kuliner Indonesia memiliki takdir kejayaan yang akan segera terwujud kedunia internasional.  Istilah “Nasi Goreng” telah menjadi istilah generik yang populer dan tercantum di berbagai menu restoran dan café diseluruh dunia.

Dari segi cita rasa – Indonesia memiliki warisan budaya rempah-rempah, dan tekhnik memasak yang mampu menghadirkan hidangan eksotik yang mendunia. Tak heran apabila Nusantara dijaman dahulu kala sangat terkenal dengan Jalur Rempah-Rempah yang menandingi Jalur Sutera dari Eropa hingga Asia.  Seorang teman dari Singapura bercerita bahwa ia diam-diam sering ke Jakarta hanya untuk “Makan Enak” – dalam petualangannya bertahun-tahun ia mengatakan bahwa kuliner favorit dia adalah Mie yang bertebaran di seluruh Jakarta dengan aneka cita rasa dan keragaman. Tiap daerah punya “signature” khas, dari Mie Aceh, hingga Mie Pontianak, Mie Medan, Mie Jambi, dan Mie Bangka, serta banyak lagi. Ia menyebut Jakarta sebagai Republik Mie.

Saking beragamnya usaha Mie ini dan hampir tiap bulan muncul kreasi dan ciptaan baru, maka di Jakarta kini sering digelar festival mie diberbagai mall di seluruh Jakarta. Festival ini semakin populer dan bisa saja menjadi kalender pariwisata untuk kota Jakarta dan menjadi magnet turis dari mancanegara.

Kuliner yang kedua yang memiliki potensi mendunia adalah martabak. Sajian ini memiliki 2 cita rasa baik asin maupun manis. Dalam tahun-tahun belakangan ini martabak manis mengalami evolusi inovasi yang luar biasa dengan perkembangan rasa eksotik dengan fusi dari berbagai bahan baku merek terkenal seperti coklat dan rasa-rasa lain.

Diluar Mie dan Martabak – Indonesia punya segambreng warisan kuliner yang perlu sedikit sentilan agar mendunia. Kita semua percaya bahwa Indonesia memang memiliki takdir kejayaan dalam dunia kuliner. Sekarang sedang terjadi dan akan kita yakin akan ada restoran Indonesia disemua kota-kota besar dunia.

Yang menarik adalah pertanyaan orang banyak tentang bagaimana cara terbaik menikmati sajian kuliner Indonesia ?

Menikmati sajian kuliner Indonesia – barangkali bukan lagi sekedar ritual goyang lidah seperti sajian kuliner di negara lain, melainkan sebuah pengalaman yang lebih dalam yang lebih lekat dengan budaya dan tradisi, sehingga tradisi makan di Indonesia memiliki kedalaman dan keakraban budaya yang sangat berbeda.

Indonesia memiliki “Jejak Kejayaan” dalam tradisi makan. Sehingga seorang antropolog mengatakan kalau di luar negeri barangkali makan itu memiliki jenjang antara makan kecil hingga makan besar. Makan kecil artinya jamuan makan sederhana, sedangkan makan besar artinya jamuan makan yang sangat lengkap. Budaya makan besar inilah yang misalnya dalam jaman kolonial Belanda menjadi tradisi makan besar yang disebut – “rijsttafel “ (makan dengan lauk pauk lebih dari 40 macam hidangan). Konon “Jejak Kejayaan” ini bukan saja dalam tradisi “makan besar” tetapi juga dalam ungkapan yang khas yaitu “Makan Enak”. Sang Antropolog meng-klaim bahwa “Makan Enak” barangkali sangat sukar untuk diterjemahkan menjadi ungkapan yang sama dalam bahasa dan budaya lain.

“Jejak Kejayaan” seni kuliner Indonesia sangatlah banyak dan juga beragam. Mulai dari pemahaman rempah-rempah dan bumbu hingga tekhnik mengolah dan memasak. Contoh yang paling sederhana barangkali adalah Tempe, yang merupakan salah satu “Jejak Kejayaan” seni kuliner Indonesia yang termuat dalam buku Serat Centhini di abad ke 16-17 sebagai produk ciptaan asli Indonesia, dan sedang diperjuangkan menjadi Warisan Budaya Dunia Unesco tahun 2021.

Seni kuliner Indonesia yang memiliki “Jejak Kejayaan” yang sangat panjang, tidak hanya legendaris dalam menciptakan kuliner yang spektakuler tetapi juga menjadi kawah candra dimuka yang melahirkan sejumlah fusi inovasi dari negara-negara lain. Misalnya saja Tiongkok mungkin adalah pencipta kecap, sejak abad ke 2 Masehi, namun Indonesia-lah yang melakukan inovasi hingga muncul kecap manis yang sangat unik dan diperkaya dengan rempah-rempah Indonesia. Kecap manis barangkali akan mengikuti tempe sebagai salah satu “jejak kejayaan” seni kuliner Indonesia.
Kecap manis menjadi sangat dominan dalam seni kuliner Indonesia, dan mungkin peran-nya sebagai saus universal akan sangat sulit digantikan oleh bumbu lain. Sehingga ada ungkapan “apalah artinya hidup ini tanpa kerupuk dan kecap manis !”

Yang juga sangat menarik – catatan sejarah tentang kerupuk dan sambal di Indonesia muncul secara berbarengan sekitar abad ke 10 dalam berbagai literatur dan prasasti. Sejak itu hampir setiap hidangan dalam seni kuliner Indonesia memiliki sambal dan kerupuk yang berbeda, sebuah keunikan yang tidak kita jumpai dalam seni kuliner yang lain.

“Kisah Sepotong Ikan Asin”

Hampir 30 tahun yang lalu saya diberi oleh-oleh sebungkus ikan asin oleh seorang teman. Konon ikan asin itu adalah oleh-oleh khas dari kota Tegal. Karena tidak tahu nilainya, ikan asin itu saya berikan kepada pembantu saya. Pembantu saya berbinar-binar ketika melihat ikan asin itu, seperti layaknya melihat sebuah harta karun yang sangat langka. Malam harinya ketika makan malam saya disuguhi pembantu saya pepes ikan asin itu. Kelezatannya sangat maut sekali. Barangkali itulah makanan yang paling lezat yang pernah saya santap seumur hidup saya. Pembantu saya baru kemudian bercerita bahwa itulah ikan asin kuro yang legendaris dan masyhur. Satu minggu itu pembantu saya memasak sejumlah hidangan super lezat dengan ikan asin itu, mulai dari hanya digoreng biasa, dicampur dalam nasi goreng, hingga menjadi bumbu telur dadar. Barangkali saat itu adalah titik pencerahan tertinggi saya tentang kuliner Indonesia.

Tak lama berselang ketika saya berkunjung ke Hongkong – seorang kolega saya mengajak saya wisata kuliner disebuah restoran, diakhir jamuan kami dihidangkan sajian nasi goreng yang luar biasa lezatnya. Kolega saya mengatakan bahwa bumbu rahasia sesungguhnya adalah ikan asin. Waktu itu saya terperanjat bukan main dan saya langsung teringat pencerahan saya dengan ikan asin kuro oleh pembantu saya. Pengalaman kuliner tentang ikan asin ini kemudian berlanjut ke berbagai benua. Di Jepang suatu saat saya disuguhkan ikan teri asin yang dijadikan camilan. Gurih dan membuat saya ketagihan luar biasa. Dan di Italy suatu saat saya disajikan pizza dengan taburan ikan asin. Juga sangat lezat dan membuat saya ketagihan. Saat itu saya berpikir dalam ternyata ikan asin itu sesungguhnya sangat mendunia. Karena bisa kita temui dalam tiap kultur dan budaya.

Kisah tentang ikan asin ini kemudian berlanjut, ketika saya diajak berdiskusi dengan seorang ahli kuliner. Beliau bercerita bahwa ikan asin ada hampir disemua budaya dan kultur, karena ikan asin ini kaya dengan cita rasa umami.

Umami dalam dunia kuliner dikenal sebagai cita rasa ke 5, dan cita rasa inilah yang kemudian menjadi dasar cita rasa dalam MSG, yang membuat sebuah hidangan menjadi sangat gurih dan lezat. Menurut ahli kuliner ini, di Jepang secara tradisional serutan ikan tuna sering ditambahkan di hidangan berkuah karena kaya dengan rasa umami ini. Ini yang menjadi rahasia populeritas ikan asin dan kelezatannya dalam berbagai tradisi kuliner.

Uniknya dalam sebuah diskusi tentang kuliner Indonesia, saya pernah ditanya tentang masakan Indonesia yang perlu kita angkat dan kita populerkan sebagai daya tarik kuliner dunia. Ketika saya menyebut ikan asin, maka saya ditertawakan ramai-ramai di forum. Kisah ini kemudian saya ceritakan kepada mentor saya, Mpu Peniti. Beliau juga ikut tertawa terbahak-bahak. Hati saya menjadi galau luar biasa.

Minggu berikutnya saya diajak mentor saya ke sebuah pasar di Jakarta yang menjual berbagai jenis ikan asin. Saya terus terang kaget luar biasa. Karena setelah saya hitung, jenis ikan asin yang dijual itu, jenisnya lebih dari selusin. Kegalauan saya berubah menjadi kekaguman luar biasa !

Konon sejak abad ke 9 dan 10 diberbagai prasasti yang ditemukan diberbagai wilayah Nusantara sudah ditemukan bukti-bukti tentang adanya industri ikan asin. Bukti ini juga didukung dengan bukti-bukti lain tentang industri pembuatan garam. Dongeng ini kemudian menjadi bukti sejarah bagaimana nenek moyang kita berhasil secara naluri mengembangkan sebuah “kearifan lokal”. Karena mereka berhasil “memanfaatkan” nilai geografis kita yang berupa kepulauan dan yang “kaya” dengan hasil ikan-ikan – lalu memadukan-nya dengan “keahlian” mengawetkan ikan dengan pengembangan industri garam ! Sehingga menjadi sebuah kekayaan kuliner dan budaya yang sangat luar biasa.

Mpu Peniti, mentor saya kemudian bertutur, bahwa kita yang sangat kaya dengan budaya seringkali meremehkan sejarah dan budaya kita. Barangkali itu yang terjadi dengan ikan asin. Kita semua meremehkan ikan asin. Kita menganggap enteng ikan asin. Mengutuknya sebagai makanan murahan dan makanan orang miskin. Kita gagal melihat potensinya. Kita miskin visi untuk menjadikan ikan asin Indonesia sebagai sebuah potensi kuliner yang dahsyat.

Jonathan Swift (30 November 1667 – 19 October 1745) seorang pemikir pernah mengatakan bahwa visi adalah sebuah penglihatan yang nyata bagi seorang pemimpin -  yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Dan visi adalah salah satu kualitas pemimpin besar.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa Indonesia memiliki begitu banyak “ jejak kejayaan” mulai dari tradisi, budaya, sejarah dan kearifan lokal. Jejak kejayaan ini sambung menyambung menjadi sebuah mozaik kekayaan dan kemakmuran yang menunggu masa panen. Dan jejak kejayaan ini semakin dekat menjadi takdir kejayaan. Misalnya saja Indonesia tahun 2030 diramalkan akan menjadi ekonomi terbesar ke 5 di dunia dengan nilai ekonomi US$ 5.424 triliun. Bagi saya pribadi -saya yakin Indonesia akan mencapai takdir kejayaan-nya. Bukan-kah nenek moyang kita pernah juga memberi wangsit dan warisan – bahwa Indonesia akan “Gemah Ripah Loh Jinawi tata tentrem kerta raharja”

Barangkali masalahnya kita selalu bertanya – kapan takdir kejayaan itu akan terwujud ?. Berangkat dari tantangan ini - disaat Hari Kebangkitan Nasional yang keramat ditahun 2018 ini, mungkin kita bisa memberikan sentilan baru. Yaitu Kebangkitan Kuliner Indonesia memenuhi Takdir Kejayaan-nya di dunia Internasional. Siapa tahu di hari Kebangkitan Nasional 2018, ada pemimpin kita yang mau merenung bahwa kejayaan Indonesia sebenarnya jauh lebih sederhana dari yang kita bayangkan – bahwa tempe, sambal, kerupuk dan ikan asin bisa menjadi inspirasi nyata jalur kejayaan yang seharusnya kita tempuh. Yang terpenting adalah mengobarkan semangat takdir kejayaan itu – bahwa sebagai bangsa kita punya takdir kejayaan yang harus kita wujudkan bersama-sama dengan segenap rakyat Indonesia.

2 comments:

Yose Suparto said...

BROKER TERPERCAYA
TRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!

Anonymous said...

Artikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Seperti artikel berjudul Tafsir Mimpi masker