Sunday, September 21, 2008

GOYANG LIDAH BULAN PUASA


Bulan Puasa, selalu jadi bulan yang istimewa. Juga dalam tantanan budaya kuliner Indonesia. Tengok saja aneka pasar kaget yang muncul diseantero penjuru kota, yang menjajakan aneka makanan khas bulan Puasa. Sangat beraneka rupa dan sangat unik. Maklum, dalam bulan Puasa, jangan sampai kita kehilangan stamina, gara-gara nafsu makan yang berkurang. Di banyak keluarga, nenek, ibu dan tante, biasanya sibuk mengerahkan semua ilmu mereka dan kalau perlu mengeluarkan resep-resep pusaka dan mulai memasak masakan-masakan istimewa yang kadang hanya hadir setahun sekali yaitu di saat bulan Puasa ini.

Restoran OASIS yang berdiri sejak tahun 1968 dan berulang tahun ke 40 tahun ini, juga tidak akan ketinggalan. Berbekal sejumlah resep otentik yang legendaris, Restoran OASIS selama bulan Puasa akan menampilkan menu khusus untuk bulan Ramdahan 2008. Selama 40 tahun, restoran OASIS sering mendapatkan warisan resep dari konsumen atau handai taulan yang dengan rela hati memberikan resep-resep rahasia dari keluarga mereka agar tetap dilestarikan. Sebagian resep itu memang diberikan oleh berbagai pengunjung yang setia, dan sebagian lagi dikumpulkan dari pengalaman tim kreatif OASIS berkunjung keberbagai tempat dipelosok Indonesia.

Kali ini, dibulan Puasa 2008, restoran OASIS memilih sejumlah masakan yang datang dari sejumlah resep warisan yang legendaris :

Soto buntut ala Betawi

Sejarah Soto di Indonesia tidak pernah jelas. Bukti-bukti antropologis menyebutkan bahwa Soto sebagai sajian berkuah yang dimakan dengan nasi, kemungkinan berawal dari Jawa Tengah sekitar abad pertengahan ke 18. Awalnya adalah dari sebuah masakan Cina yang melebur dengan tradisi kaum imigran, pedagang, dan pengelanan dari berbagai budaya. Sehingga muncul-lah kuliner soto mulai dari ujung Sumatera hingga Indonesia bagian timur. Beberapa diantaranya menjadi legenda kuliner tersendiri seperti SOTO AYAM, SOTO KUDUS, SOTO KONRO. Dari warisan kuliner yang pekat dan lekat aneka tradisi ini, restoran OASIS menampilkan hidangan klasik SOTO BUNTUT BETAWI yang kami olah secara kontemporer.

Ada dua kuah soto yang dikenal dalam budaya kuliner Betawi. Yang pertama adalah soto tangkar yang cenderung lebih pedas, berkuah santan dan biasanya isinya adalah jerohan sapi. Soto Betawi yang kedua juga bersantan, biasanya lebih gurih dan kental, dan isinya campuran daging sapi dan jerohan. Resep Soto Buntut yang kami tampilkan kali ini, datang dari sebuah keluarga Betawi tulen, yang memasak soto Betawi dengan isinya buntut sapi, bukan daging atau jerohan seperti biasanya. Oleh team kreatif OASIS hidangan ini disempurnakan dengan tambahan rempah-rempah khusus, dan buntut sapi direndam dalam saus khusus dan dimasak hingga sangat empuk. Hasilnya adalah soto buntut yang lezat menggoyang lidah.

Ayam Bakar Krawang

Secara tradisi, ayam bakar di seluruh Indonesia, memiliki ratusan versi. Rahasianya adalah saus rendam dan sambel cocolnya. Resep Asli Ayam Bakar Krawang, kami wariskan dari satu keluarga yang ketika jaman kemerdekaan memiliki penggilingan padi di Krawang. Konon menurut cerita keluarga ini juga mewarisinya dari seorang pembantu yang membakar ayam dan menyajikannya dengan saus cocol yang sangat istimewa, karena dibuat dengan kombinasi rempah-rempah khusus dan biji kenari. Rahasia lain dari resep ini adalah kombinasi yang khas antara jumlah cabe besar dan cabe rawit, yang memberikan aroma unik. Menurut dongeng, ketika jaman kemerdekaan dahulu, tempat penggilingan padi tersebut pernah hampir dijarah oleh pasukan Jepang, tapi gara-gara pimpinan serdadu Jepang itu ikut mencicipi Ayam Bakar Krawang dan takjub dengan kegurihan dan kelezatannya, maka akhirnya penggilingan padi itu tidak jadi di jarah. Sang pimpinan serdadu Jepang, konon sering mampir untuk minta dibuatkan Ayam Bakar Krawang.

Rawon Kikil dengan Cak-kwe

Barangkali tidak lagi ada yang istimewa tentang hidangan rawon. Karena makanan ini sudah sedemekian merakyatnya dan tersedia dimana-mana. Hidangan yang satu ini konon berasal dari kaum peranakan di Semenanjung Malaka. Menggunakan rempah buah keluak, yang juga dijuluki buah hitam. Aselinya buah ini sangat beracun, tidak jelas kapan dan bagaimana akhirnya menjadi rempah-rempah yang exotic. Sebagian orang menyebut buah keluak sebagai Ambrosia dari Indonesia. Ambrosia berdasarkan legenda Yunani, adalah makanan dewa, yang dipercaya bisa memberikan keabadian hidup.

Rawon kikil ini adalah sebuah versi klasik yang kami warisi dari sebuah warung kecil di salah satu Chinatown di Jawa Tengah. Kemungkinan besar Semarang. Konon sangat populer sebagai sarapan pagi di awal-awal tahun 1900’s. Berlainan dengan tradisi jaman sekarang yang disajikan dengan telur asin, rawon kikil ala Restoran OASIS, menggunakan resep kuno dengan daging semur dan kikil sapi pilihan. Dimakan bersama toge dan cak-wee goreng. Plus nasi hangat ditaburi bawang goreng.

Sate Remes ala Jawa

Resep ini kami warisi dari seorang pedagang sate di Yogya, yang selalu meremas daging satenya dengan garam dan merica, sebelum satenya di bakar. Tekhnik meremas ini disempurnakan oleh team kreatif OASIS hampir setahun lamanya, menambah rempah-rempah khusus, dan juga ukuran potongan daging, serta cara membakarnya. Kini hidangan ini sempurna sudah. Disajikan dengan sambal pedas, dan dua saus yang berbeda. Saus kacang klasik dan saus kecap dengan potongan bawang dan rawit. Barangkali inilah sate paling enak di seluruh jagad raya.

Selama bulan Puasa, restoran OASIS akan buka lebih awal sejak beduk magrib, menampilkan hidangan klasik mereka yang sudah sangat terkenal, seperti hidangan-hidangan kontinental klasik, dan hidangan risjtafel Indonesia yang legendaris. Menu tambahan bulan Puasa seperti 4 menu diatas dan sejumlah hidangan penutup, akan menjadi menu tambahan untuk memeriahkan bulan Ramadhan.

Restoran OASIS
Jalan Raden Saleh 47
Cikini
Jakarta Pusat
Tel : 3150646

Hubungi : KAFI KURNIA – Managing Partner

1 comment:

Anonymous said...

Kang Kafi, kayaknya nikmat bisa makan di resto Oasis, mudah2an bisa mampir kesana.
Preview menu nya menarik!
Yogie