Saturday, May 31, 2008

Wednesday, May 28, 2008

PEDAS IS HOT-HOT-HOT

Pedas sedang ngetrend. Mulai dari makanan emperan hingga resto mewah. Nama sambal yang serem-serem muncul dimana-mana. Sampai-sampai resto waralaba impor juga memasang menu baru yang pedas. Buat kuliner Indonesia ini artinya angin balik yang menguntungkan. Bisa mengangkat dan membuat kuliner atau masakan Indonesia juga ikut ngetrend. Jelas ini peluang unik yang tidak boleh dilewatkan.

Kenapa sih pedas bisa tiba-tiba populer ? Pertama, biang keroknya selalu adalah globalisasi. Makanan pedas yang tadinya dimusuhi banyak orang, kini terlihat eksotik. Makanan pedas, dari Amerika Latin, Asia dan Afrika kini menjadi fusi yang unik. Ketika saya terakhir berkunjung ke Chicago, saya diajak makan di sebuah resto fusion yang memadukan makanan India dengan Latin. Namanya Vermilion. Yang artinya warna merah. Pas dengan warna cabe yang merah dan panas. Vermilion dimiliki oleh 2 wanita India yang menarik, yaitu Rohini Dey seorang bekas konsultan manajemen, dengan gelar doktor. Orangnya cerdas dan sangat cekatan. Executive Chef dari resto ini uniknya juga seorang perempuan yaitu Maneet Chauhan. Keduanya lalu berpartner mendirikan resto yang kini sedang menjadi buah bibir di Chicago.

Resto sejenis Vermilion yang mengusung eksotisme makanan “panas dan pedas” bermunculan dimana-mana bagaikan jamur dimusim hujan. Kedai-kedai ramen sepanjang Tokio hingga Singapore, hampir semuanya memasang menu pedas sebagai andalan baru. Di Medan ada ayam goreng yang diatasnya dibalur cabe hijau. Sebuah resto di Semarang, memberi nama Sambel Iblis karena saking pedasnya. Jangan lupa juga di Jakarta ada nasi goreng gila, yang konon pedasnya juga tak terkira. Pokoknya pedas sedang “hot” banget.

Dalam bagian-bagian tertentu dari kultur kita, cabe konon dianggap zat perangsang atau aphrodisiac. Karena memakan cabe akan membuat kita berkeringat, melancarkan sirkulasi darah, dan mempercepat detak jantung. Mirip dengan efek yang ditimbulkan oleh Viagra. Wanita-wanita dari daerah yang makanan-nya pedas-pedas, sering dianggap lebih “hot” dan agresif di ranjang. Uniknya juga sejak jaman dahulu, cabe dan rasa pedas sudah digunakan sebagai bagian dari pengobatan. Yang paling mudah di-ingat barangkali adalah koyo cabe yang sudah populer sejak jaman eyang kita dahulu. Konon saat ini lebih dari 200 ilmuwan diseluruh dunia sedang berpacu dan berlumba menemukan zat-zat baru didalam cabe untuk kepentingan kesehatan. Padahal seringkali kita mendengar nasehat orang tua agar jangan makan sambel terlampau banyak. Karena berbahaya bagi lambung dan perut. Jadi mana yang benar nih ?

Menurut catatan sejarah, pengobatan menggunakan cabe, sudah dimulai sejak jaman Aztecs dahulu. Para ilmuwan dan peneliti menemukan bahwa zat pedas, yang disebut Capsaicin sebenarnya sangat bermanfaat. Team riset dari Universitas Tasmania, mempublikasikan hasil riset mereka pada bulan Juli 2006, di jurnal American Journal of Clinical Nutrition bahwa cabe memberikan dampak positif bagi orang yang kegemukan dan menderita diabetes. Cabe konon bisa mengontrol dan menstabilkan insulin. Akibatnya gula darah menjadi lebih stabil. Berlawanan dengan kepercayaan umum bahwa cabe berbahaya bagi perut dan lambung, penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang-orang didaerah tertentu di Asia yang makanannya banyak mengandung cabe, ternyata secara klinis, jumlah penderita kanker usus dan perut juga jauh berkurang.

Cabe sedang diteliti secara intensif diberbagai belahan dunia, karena dianggap memiliki sejumlah zat untuk melawan kanker lain, seperti misalnya kanker prostat. Jadi cabe memang sedang menjadi buah bibir dimana-mana. Capsaicin – zat aktif didalam cabe - dikenal memiliki Neuropeptide, yang berhubungan dengan rasa sakit dan mampu mengurangi “inflamation”. Artinya sejak jaman nenek moyang kita, cabe konon dikenal sebagai rempah-rempah yang bisa mengurangi rasa sakit. Dan bisa membuat orang lebih relax. Capsaicin mampu menahan zat kimia yang disebut Subtance P yang berperan dalam transmisi dan persepsi rasa sakit. Sehingga cabe dimasa mendatang bisa jadi obat alam untuk memerangi rasa sakit kepala dan migran.

Konon menurut para ahli nutrisi, yang berbahaya justru adalah zat tambahan yang digunakan ketika membuat sambal, seperti cuka yang berlebihan dan kemungkinan bahan-bahan pengawet tambahan. Jadi kalau mau aman, makanlah cabe dalam bentuk segar, dan bukan dalam bentuk olahan sambal.

Trend pedas, mesti kita siasati sebagai sebuah fenomena dan trend pemasaran untuk mengangkat kuliner Indonesia, seperti masakan Padang, dan masakan Menado, kejajaran Internasional. Cita-cita saya, masakan Indonesia bisa menjadi pagelaran cita rasa eksotisme yang unik. Sejak bangsa Eropah menemukan kepulauan Nusantara, maka karavan perdagangan Asia memiliki rute dan julukan baru. Yaitu Indonesia sebagai “the spice road” atau jalan rempah. Konon jalan rempah tidak kalah dengan jalan sutra yang melintasi eropa, cina dan asia. Jalan rempah adalah secara historis telah memperlihatkan kejayaan warisan kuliner Indonesia. Rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, kayumanis, menjadi harta karun yang diperebutkan sejak dulu kala. Jalan rempah pula yang bakal menjadi DNA pemasaran kuliner Indonesia. Yang membuktikan kalau kuliner Indonesia sangat beragam dengan kompleksitas yang berlapis. Sebuah eksotisme yang tak tertandingi.

Saturday, May 24, 2008

WE CHOOSE HOPE !

A NEW HOPE

Semalam saya tidak bisa tidur nyenyak. Gelisah. Dan juga mimpi buruk. Pagi-pagi saya menelpon Mpu Peniti, dan mengajaknya sarapan pagi. Ia menangkap kegelisahan saya. Mpu Peniti, mengajak saya sarapan nasi ulam dirumahnya. Berdua kami duduk diteras rumah, mengunyah nasi ulam sembari ditemani kopi tubruk. Lamat-lamat suara burung gereja terdengar saling berkejaran di pepohonan. Surat kabar hari ini, masih bicara krisis. Iseng saya meledek Mpu Peniti, soal isu krisis yang nampaknya dipertahankan selama 10 tahun sebagai komoditi politik. Seolah “state-of-mind” kita disandera dengan suasana krisis terus menerus.

Mpu Peniti sempat tertawa kecil. Lalu ia terdiam sejenak. Katanya lirih, bahwa seolah Tuhan sedang menyentil telinga kita. Hanya dalam seminggu dan dalam suasana 100 tahun Kebangkitan Nasional, kita kehilangan 3 tokoh dan pejuang. Sophan Sophian, SK Trimurti dan Bang Ali. Mungkin hanya kebetulan, tapi juga bisa pertanda. Kami berdua sempat terdiam cukup lama. Sesaat terasa kesedihan mendalam bagi kami berdua. Tadinya saya berharap team Thomas Cup dan Uber Cup kita menang. Karena kalau keduanya menang, perayaan 100 tahun Kebangkitan Nasional pasti terasa beda. Tapi apa boleh buat “shuttle cock” belok kearah yang berbeda.

Tiba-tiba saja, mata Mpu Peniti mendelik. Ia langsung tersenyum, “Lha, itu yang kita perlukan. Harapan !” Menurut beliau selama 10 tahun ini, kita seperti gadis yang mengurung diri dikamar, bersedih-sedih, karena putus pacaran. Tidak ada pemimpin yang memberikan rajin membakar semangat kita dan bicara postif soal harapan. Price Pritchett, penulis buku berjudul HARD OPTIMISM, menulis bahwa harapan itu seperti otot juga. Perlu dilatih setiap saat. Harapan konon bisa membuat hidup kita lebih berbahagia, dan juga baik untuk kesehatan.

Dr. Charles R. Snyder dari Universitas Kansas, yang giat melakukan riset dalam topik ini, menyimpulkan bahwa harapan terbukti merupakan faktor positif yang bisa menentukan keberhasilan seseorang. Baik itu didalam bidang akademis, bisnis, dan juga pasien-pasien yang menderita sakit. Uniknya Dr. Synder melakukan riset yang melibatkan 3.920 mahasiswa. Dan menemukan bahwa keberhasilan mereka bukan ditentukan oleh nilai-nilai akademis yang dicapai para mahasiswa. Melainkan intensitas dan kualitas harapan yang mereka miliki.

Jadi berharap dan selalu memiliki harapan yang positif harus juga dijadikan kebiasaan menurut Price. Karena bisa mengikis rasa dan sikap pesimisme dan menciptakan optimisme yang lebih sehat. Harapan adalah sebuah kekuatan emosi yang berfokus secara unik pada imajinasi dan mampu menimbulkan hal-hal yang positif. Harapan menjadi sumber enerji yang mendorong segala tindakan yang positif. Misalnya, harapan membuat seorang mahasiswa rajin belajar. Harapan membuat seorang pasien yang sakit mau berobat intensif. Harapan otomatis mendongkrak percaya diri kita. Harapan menjadi inspirasi yang membuat kita untuk membidik cita-cita yang lebih tinggi. Memperkuat daya juang dan stamina kita sekaligus.

Dengan harapan pola pikir kita terstruktur dalam batas-batas positif – terhadap segala hal kita menghadapainya dengan pendekatan mencari peluang, jawaban dan solusi. Sebaliknya, tanpa harapan pola pikir kita mudah terjerumus dalam batas-batas negatif – pendekatan kita terhadap segalanya, malah terjebak dalam keterbatasan, krisis, kegagalan dan juga ketakutan. Ini bedanya.

Penulis W.Wacker, dan J Taylor menulis dalam buku yang berjudul “The Visionary’s Handbook” bahwa, “apa yang telah terjadi tidak menentukan masa depan kita ……. Yang seharusnya menentukan masa depan kita adalah reaksi atas kejadian itu dan bukan kejadian itu sendiri”. Jadi menurut Mpu Peniti, krisis 10 tahun yang lalu bukanlah penentu masa depan kita. Tapi upaya dan perjuangan menghadapi krisis itulah yang menentukan masa depan kita. Untuk itu kita mesti tetap berharap pada kejayaan Indonesia. Saat ini dan selama-lamanya !


Friday, May 23, 2008

Tuesday, May 20, 2008

HASTA BRATA

Acap kali, saat memberikan konsultasi kepada banyak pengusaha muda, kebanyakan dari mereka punya satu penyakit yang gejala-nya hampir sama. Kebanyakan dari mereka, mulai berusaha dengan modal kecil, dan otomatis hanya dikerjakan sendiri, atau paling banter cuma nambah satu asisten. Lalu perusahaan tumbuh sangat cepat, dan pegawai bertambah cukup banyak. Timbulah masalah. Politik kantor muncul beragam. Intrik saling bersenggolan. Dan pribadi-pribadi tertentu mulai menampakan ego. Kalau tidak kuat, maka kepemimpinan sang pengusaha terancam dikudeta.

Maka pertanyaan yang muncul, “apa sih resep kepemimpinan yang sederhana tapi manjur ?” Begitu kebanyakan dari mereka bertanya kepada saya. Sebenarnya gaya memimpin datang dari pengalaman sehari-hari. Sesuatu yang selalu bertambah. Terakumulasi. Hanya saja apa yang bertambah itu harus menjadi yang membuat orang bertambah bijak. Mirip proses menabung. Sedihnya, banyak pemimpin terkadang teledor dalam proses ini. Sehingga ia gagal bertambah bijak.

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang Bankir senior. Beliau bercerita tentang HASTA BRATA. Sebuah wejangan kuno dari perwayangan. Konon menurut cerita, ketika Raja Rama meninggal, tersebar kabar, bahwa mahkota beliau yang memiliki 8 permata telah hilang. Semua orang jadi sibuk mencari. Termasuk Arjuna. Dan dalam pencarian yang sia-sia, akhirnya Arjuna memberanikan dirinya bertanya kepada gurunya, agar diberikan wangsit untuk kemana mencarinya. Sang guru lalu tertawa, dan menjelaskan bahwa 8 permata itu cuma simbol belaka. 8 permata itu disebut HASTA BRATA, yaitu hasta = delapan dan brata = langkah . HASTA BRATA, merupakan 8 langkah bagaimana seorang pemimpin harus bertindak.

HASTA BRATA terdiri dari 8 simbol alam yang menyiratkan 8 prinsip kepemimpinan:

1. Surya atau matahari. Matahari adalah sumber kehidupan di bumi. Seorang pemimpin harus menjadi titik api yang sama. Dialah sumber inspirasi, semangat dan motivasi bagi para pengikutnya. Sang pemimpin juga harus selalu adil. Seperti matahari yang menerangi semua orang tidak peduli kaya atau miskin. Semuanya diperlakukan adil dan sama rata, tanpa diskriminasi.
2. Chandra atau bulan. Seorang pemimpin yang diteladani, justru disaat krisis dan masa-masa sulit harus bisa menjadi bulan. Yaitu pemimpin yang mampu memberikan pencerahan di kala gelap, memberi petunjuk dan arah untuk keluar dari kemelut, memberi solusi pada setiap permasalahan dan bila perlu menjadi orang yang mendamaikan konflik.
3. Kartika atau bintang. Bintang adalah simbol yang maha kuasa dan maha pencipta. Dari-Nya-lah kita semua berawal dan kepada Dia pula kita berpulang. Seorang pemimpin harus tahu dimana dia berdiri, dan tidak boleh merasa ditinggikan dan setara dengan Tuhan. Walaupun demekian, ia harus tetap menjadi bintang teladan dan panutan.
4. Bumi. Ini adalah simbol kesabaran dan kesuburan. Bumi menawarkan kesejahteraan bagi seluruh mahkluk hidup yang ada di atasnya. Hanya mereka-mereka yang sabar akan bertahan hingga akhir. Biarlah orang lain memperlihatkan sifat-sifat jahat mereka. Tetapi seorang pemimpin yang selalu sabar akan mampu menghadapi segala tantangan apapun juga bentuknya. Seorang pemimpin yang membumi, selalu tegas, konsisten, tak tergoyahkan tetapi tetap sederhana.
5. Geni atau api. Api adalah simbol hati-hati, dan penuh perhitungan. Seorang pemimpin harus tegas, dan tidak boleh plin-plan. Hal ini bisa dicapai kalau beliau secara teliti, hati-hati dan penuh perhitungan, mengkalkulasi setiap keputusan yang diambil. Sehingga keputusan itu akan tampil mantap dan bijaksana.
6. Banyu atau air. Tanpa air yang murni dan bersih, tanaman tidak akan tumbuh subur. Seorang pemimpin yang bijak harus bisa menjadi air, memberikan inspirasi kepada semua orang yang ia pimpin dan memperjuangkan semua aspirasi pengikut dan pendukungnya.
7. Maruto atau angin. Inilah simbol demokrasi. Seorang pemipin harus mampu menembus semua celah tatanan masyarakat. Bagaikan angin, ia mampu berhembus kemana saja, dan bergaul dengan siapa saja. Mulai dari pengemis, hingga pangeran. Mau merendahkan diri dimana saja dan kepada siapa saja. Belajar dari mereka dan menyebarkan ilmu kemana-mana.
8. Samudra atau laut lepas. Semua sumber air dan sungai akan berakhir di samudra luas. Artinya seorang pemimpin yang menganut HASTA BRATA, harus menjadi muara bagi semua pengikut dan pemimpinnya. Mengayomi mereka semua dan satu kesatuan. Disinilah samudra juga menjadi simbol kreatifitas dari seorang pemimpin dalam memberdayakan semua pengikutnya. Hanya dengan pemberdayaan yang pas, mereka akan menjadi ombak yang perkasa.

Saturday, May 17, 2008

SEX AND THE CITY

SUMMER BLOCK BUSTERS !!

22 Mei 2008 – Indiana Jones – The Kingdom of Crystall Skull
Ini seri ke 4 Indy setelah absen hampir 20 tahun ( serial ke 3 – Indiana Jones and the last crusade – dirilis tahun 1989). Ketiga film Indiana Jones sebelumnya berhasil meraih penjualan tiket 622 juta dolar lebih. Di film ini Indy sudah memiliki putera remaja, dan artis Karen Allen kembali main sebagai ibu putera Indy. Penjahatnya Cate Blanchett. Jadi dijamin bakalan seru.

30 Mei 2008 – SEX AND THE CITY
Film yang paling ditunggu. Serial aslinya di HBO selesai diputar 2004. Menurut gossip harusnya tahun 2006 film ini sudah tayang. Tapi apa boleh dikata Kim Cattrall dan HBO gagal akur, sehingga baru bisa tayang 2008.

13 Juni 2008 – The Incredible Hulk
Konon film versi Ang Lee tahun 2003 dengan judul yang sama, gagal menjadi box office dan hanya menghasilkan 132 juta dolar. Marvel pemilik karakter The Incredible Hulk menjadi penasaran dan menganggap tokoh ini bisa sama populernya dengan Spider Man. Sehingga Marvel mengumpulkan modal 525 juta dolar dan mendanai sendiri versi 2008 yang akan diperankan oleh Edward Norton ini. Marvel juga tidak mau ambil resiko dan memasang aktris sumringah Liv Tyler sebagai pemeran utama wanita.

13 Juni 2008 – THE HAPPENING
Karya sutradara terkenal Shymalan yang membuat fulm hit seperti THE SIXTH SENSE dan SIGNS. Bercerita tentang seorang guru yang diperankan Mark Wahlberg melawan sebuah kekuatan jahat yang tidak terlihat. Cerita thriller khas Shymalan. Hanya untuk fans fanatik.

20 Juni 2008 – GET SMART
Diangkat dari serial TV terkenal ditahun 60’an – 70’an. Untuk memastikan konyol dan lucu seperti aslinya maka aktor serial tv – The Office – Steve Carell dipilih sebagai pemeran utama agen rahasia Maxwell Smart. Konon kabarnya film ini bakalan lucu luar biasa.

27 Juni 2008 – WANTED
Diambil dari novel grafis Mark Millar – Wanted adalah kisah seorang pemuda biasa yang diperankan oleh James McAvoy yang kemudian diangkat dan dilatih oleh pembunuh bayaran wanita yang diperankan Angelina Jolie untuk menjadi “killing machine” untuk membalas dendam kematian ayahnya. Uniknya disutradarai oleh sutradara film laga beken dari Rusia – Timur Bekmambetov.

2 Juli 2008 – HANCOCK
Dibintangi oleh Will Smith dan Charlize Theron, film ini bercerita tentang seorang superhero yang sedang jatuh dan menjadi pemabuk. Lalu mendapat bantuan dari seorang konsultan marketing dan PR untuk mengembalikan citranya. Film ini separuh komedi, separuh film aksi dan juga separuh drama. Film ini dijagokan banyak orang bakal menjadi box-office

11 Juli 2008 – HELLBOY 2 : THE GOLDEN ARMY
Ron Perlman dan Selma Blair kembali dalam sekuel HELLBOY yang dirilis tahun 2004. Dengan cerita yang lebih seru dan tegang. Hellboy sendiri tahun 2004 cuma menghasilkan tiket 59 juta dolar. Tapi film ini berumur panjang berkat fans fanatik yang tumbuh semakin banyak. Jadi mungkin saja seru seperti janji sutradara.

18 Juli 2008 – BATMAN : THE DARK NIGHT
Ini juga film yang ditunggu-tunggu. Karena merupakan film terkahir aktor berbakat Heath Ledger sebelum ia wafat secara kontroversial. Didalam film ini, Heath justru mengambil peran antagonis sebagai the Joker. Pemeran Batman masih Christian Bale, dan sutradara Christopher Nolan yang membuat Batman Begins tahun 2005. Film ini akan bergaya lebih “dark” dan “noir” persis seperti film 2005.

25 Juli 2008 – THE X – FILES
Yup – David Duchovny dan Gillian Anderson, kembali bersatu dalam film baru – THE X-FILES. Agen rahasia Fox Mulder dan Scully berduet kembali memecahkan sebuah misteri baru. Berbeda dengan film sebelumnya ditahun 1998 yang dibuat ditengah-tengah keberhasilan serial tv-nya yang saat itu masih tayang, maka film THE X-FILES kali ini dijanjikan lebih seru. Bocoran ceritanya hampir tidak ada. Yang jelas difilm ini akan dimunculkan putera Mulder dan Scully yang bernama William. Itu saja sudah bikin merinding dan seru. Iya kan ?

1 Agustus 2008 – THE MUMMY : TOMB OF THE DRAGON EMPEROR
Film ketiga The Mummy ini diset di China dengan mumi dari China pula. Duh, seremnya akan sangat berbeda. Masih dibintangi oleh Brendan Fraser, dan Mario Bello sebagai putera Brendan yang sudah remaja. Sayangnya Rachel Weisz absen kali ini, tapi sebagai bonus tampil Jet Li. Seru banget yah !


Tuesday, May 13, 2008

KELLY CLARKSON - AMERICAN IDOL 2002


MEMBAL - PANTUL - LENTING

Saat artikel ini ditulis, American Idol tahun 2008, hampir berakhir, dan segera akan masuk ke ke babak final tanggal 22 Mei mendatang. Sejak tahun 2002, American Idol menjadi sebuah fenomena yang unik. Di Amerika tentu saja sangat sukses, karena sangat pas dengan kredo yang populer di Amerika, tentang – “The American Dream”. Konon – “The American Dream”, secara konsep kemungkinan besar pertama kali diungkapkan oleh James Truslow Adams, pada tahun 1931, yang berjudul The Epic of America. Yaitu tentang Amerika yang memungkinkan siapa saja untuk berhasil dan menikmati kehidupan yang lebih baik dan makmur.

Didalam deklarasi kemerdekaan Amerika sendiri, termuat kata-kata : "…held certain truths to be self-evident, that all Men are created equal, that they are endowed by their Creator with certain unalienable Rights, that among these are life, Liberty and the Pursuit of Happiness." Amerika sejak ditemukan oleh Columbus, memang menjadi tanah impian bagi banyak kaum imigran yang memimpikan kehidupan yang lebih baik. Dan acara TV American Idol, secara filosofis terlihat setara dengan mimpi itu.

Awal dari acara American Idol sendiri cukup unik. Adalah juri Simon Cowell yang terkenal judes dan ceriwis itu, yang konon kabarnya bersama Simon Fuller menciptakan Pop Idol di Inggris. Lalu acara itu dibeli TV Fox, dibawa ke Amerika dan menjadi American Idol. Simon Fuller sendiri dikenal sebagai manajer yang membuat Spice Girls beken dan menjadi kaya raya. Namun nasibnya mujurnya tidak berlangsung lama, karena konon menurut gosip, tak lama kemudian ia ditinggalkan oleh Spice Girls. Simon Cowell, nasibnya juga mirip apesnya. Mulanya ia adalah produser musik dengan label Fanfare Records, yang kemudian bangkrut dan berhutang kepada bank lebih dari sejuta dollar. Saking malangnya nasib Simon Cowell, hingga ia terpaksa mengungsi dan numpang tinggal dirumah orang tuanya. Kedua orang yang namanya sama dan mirip ini kemudian berjodoh. Simon Cowell setelah bangkrut, berhasil menciptakan acara di Australia, yang dinamakan Pop Stars, yang merupakan nenek moyang dari American Idol.

Bersama Simon Fuller, acara itu dibawa ke Inggris dan sukses dengan nama Pop Idol. Tak lama kemudian, keduanya membawa acara itu ke Amerika. Berdua mereka menawarkannya kepada 3 stasiun tv terbesar. Tetapi tak satupun tertarik. Lagi menurut gosip, Elizabeth Murdoch yang merupakan fans berat dari Pop Idol, konon mengadu kepada bapaknya yang merupakan konglomerat media, Rupert Murdoch. Barulah berkat jasa Elizabeth, acara American Idol terwujud dan sukses hingga kini.

Cerita perjuangan jatuh bangun kedua kongsi yang sama-sama namanya Simon, dikenal sebagai cerita romantik bagaimana 2 orang yang sudah gagal itu berhasil kembali – melalukan “reinventing” yang tidak mudah dan kembali sukses secara gemilang. Barangkali itupula yang membuat Simon Cowell, selalu ketus dalam menjalankan tugasnya sebagai juri.

Kisah hidup Simon Cowell, dijadikan bahan tulisan oleh Barry J. Moltz, yang menulis buku berjudul “Bounce”. Yang artinya membal atau memantul. Mirip bola. Konon menurut Barry, kita harus punya kemampuan untuk membal dan memantul didalam hidup ini. Karena secara sederhana hidup ini tidak akan pernah kita jalani dalam sebuah garis lurus menanjak yang dipenuhi dengan sukses terus menerus. Melainkan justru naik turun, antara satu sukses dengan satu kegagalan lain-nya. Selalu akan ada jatuh bangun. Kalau ngak pintar-pintar bisa melenting dan memantulkan diri, sekali kita terperosok lubang kegagalan, maka kita akan jatuh kedalam lubang dan tidak pernah bisa bangkit lagi.

Untuk bisa membal dan memantul, kita harus belajar 3 jurus jitu menurut Barry. Yang pertama adalah kegagalan. Banyak orang yang selalu menyumpahi sebuah kegagalan. Tidak pernah ada orang yang mengharapkan gagal dan bersyukur darinya. Tetapi menurut Barry, kegagalan itu mirip sebuah sudut tajam yang justru bisa membuat pantulan hidup kita melenting lebih tinggi dan meraih sukses yang lebih besar. Novelis populer John Grisham’s menulis novelnya yang pertama “A Time to Kill” dan menawarkannya kepada lebih dari 16 agen, dan sejumlah penerbit. Barulah tahun 1989, sebuah penerbit Wynwood Press menerbitkan 5000 buku novel itu, yang ternyata hampir semuanya tidak laku. Beberapa tahun kemudian, John Grisham mulai terkenal, dan novel-novel-nya seperti “The Pelican Brief” dan “The Firm” kemudian laris luar biasa dan berhasil difilm-kan. Uniknya setelah terkenal maka tahun 1996, novelnya yang tidak laku “A Time to Kill” berhasil difilmkan dan novelnya laris jutaan buku.

Jurus yang kedua, adalah kemampuan untuk memantul. Dan cerita tentang Simon Fuller dan Simon Cowell adalah contoh terbaik. Bagaimana keduanya memiliki stamina, dan kelentingan untuk memantul. Yang ketiga adalah percaya diri. Illustrasi terbaik barangkali adalah cerita tentang J.K. Rowling pengarang Harry Potter. J.K. Rowling mulai menulis cerita Harry Potter tahun 1990, pada saat keretanya terlambat berangkat antara Manchester dan London. Lalu Rowling sempat ke Portugal menjadi guru. Tahun 1993, ia kembali ke Inggris, dengan status janda dan dibebani seorang bayi. Bangkrut, pengangguran dan mengalami depresi, Rowling meneruskan menulis novel Harry Potter disebuah café, setelah menidurkan bayinya. Rowling menulisnya dengan penuh percaya diri. Setelah itu benar-benar ajaib. Rowling melenting keatas dan sukses secara fenomenal. Jadi apapun kisah hidup anda, jangan pernah pesimis dengan setiap kegagalan yang menerpa diri anda. Itu adalah celah untuk membuat anda melenting dan meraih sukses yang lebih besar.

Sunday, May 04, 2008

THE POWER OF KINDNESS


BAIK HATI

Dalam keadaan sangat letih, ketika pulang dari New York ke Jakarta tahun yang lalu, di airport JFK saya membeli sebuah buku kecil, berjudul “The Power of Kindness”, karangan Piero Ferruci, seorang psychotherapist dan filsuf moderen yang tinggal di Florence, Itali. Buku itu saya beli karena judulnya yang lompat menohok kalbu saya. Rasanya seperti sebuah kesejukan yang luar biasa menyiram semua kepenatan saya.

Berbulan-bulan buku itu nangkring dimeja saya. Pernah berkali-kali saya baca sekilas- sekilas saja. Juga pernah sekali saya tunjukan kepada Mpu Peniti. Ia membaca pikiran saya, yang tidak pernah tuntas membacanya. Komentar beliau, “… pasti takut, karena habis membaca, terbukalah rahasia hidup ini sebenarnya sangat sederhana. Yaitu menjadi orang baik yang selalu baik hati”. Saya cuma tersenyum kecut mendengar komentar beliau. Karena sesungguhnya dalam hidup ini, kadang kita kapok juga menjadi orang baik. Menjadi orang baik yang selalu baik hati, tidak selalu mudah. Itu sebabnya hampir 20 tahun saya berguru kepada Mpu Peniti, saya belum sampai 10% pun mewarisi kebaikan hatinya.

Minggu lalu, baru saja seorang pengusaha mengeluh panjang lebar. Ia bosan jadi orang baik. Ia merasa terlalu banyak dimanfaatkan orang-orang disekelilingnya. Ia merasa reputasinya sebagai orang baik yang baik hati adalah beban hidupnya. Mpu Peniti, rada kurang setuju. Menurut beliau, hidup ini mirip sebuah lakon. Cuma ada dua pilihan. Orang baik jadi jagoan. Dan orang jahat jadi bandit. Pilih yang mana ? Menjadi orang baik yang baik hati, mirip menanam bunga mawar. Indah dan harum bunganya, tetapi sesekali kita disengat durinya. Kitapun luka dan berdarah. “Luka selalu akan sembuh pada akhirnya”, ujar Mpu Peniti. Jangan gara-gara luka itu kita kapok menanam bunga mawar. Jangan gara-gara kita disakiti dan dikecewakan sejumlah orang kita kapok jadi orang baik. Malah pindah jadi orang jahat. “Suatu saat Tuhan akan mengajarkan kamu pelajaran tentang berbaik hati”, itu kata Mpu Peniti menjelang tahun baru 2008. Dan pelajaran itu datang minggu lalu, secara tiba-tiba.

Saya sedang dalam perjalanan pulang dari Chicago ke Jakarta. Ketika boarding kedalam pesawat, dan menuju tempat duduk sesuai boarding pass, saya menemukan seorang nenek sedang asyik duduk dibangku saya. Dengan halus saya mencoba menegurnya. Sang nenek cuma tersenyum dan tertawa-tawa, sambil bergumam dalam bahasa yang tidak saya mengerti. Tebakan saya, sang nenek dari Vietnam. Dan benar saja, setelah sekian menit mencari di tas-nya, akhirnya ketemu juga sang tiket. Nama sang nenek memang khas nama Vietnam, dan rupanya ia duduk disebelah saya. Mulanya saya sempat kesal juga, karena dalam perjalanan panjang 15.5 jam dari Chicago ke Hong Kong, saya sangat berharap bangku disebelah saya kosong. Eh, malah diisi nenek-nenek. Kekesalan saya bertambah setelah saya juga mencium bau balsem yang dipakai sang nenek. Bukan-nya keharuman parfum yang saya hirup, malah bau balsem yang menyengat.

Tak lama ketika kapal sudah berangkat, kami mulai ditawari minum dan snack. Saya memilih Coca-Cola. Sang pramugari mulanya bertanya kepada saya minuman apa yang diinginkan sang nenek. Ia pikir saya puteranya. Ketika sang pramugari sadar kekeliruannya, saya mencoba membantu. Dengan bahasa tangan mencoba bertanya kepada sang nenek, dan menawarinya minum. Sang nenek kembali tertawa renyah dan menunjuk kaleng Coca-Cola saya. Demikian pula ketika ditawari makan. Sang nenek selalu tertawa, dan selalu saja ia lolos dari segala kesulitan memilih. Lama-lama saya tersentuh juga dengan gayanya itu. Terutama setelah makan, ia menawarkan saya tusuk gigi sambil tertawa-tawa. Juga ketika ia menawarkan permen karet. Dan memperlihatkan foto-foto cucunya di Amerika. Ia melakukannya dengan tertawa-tawa. Seketika itu saya merasakan kebaikan hatinya. Saat itu juga saya tersentak, seperti ada tangan yang menampar pipi saya. Membuat saya terbangun, inikah pelajaran “THE POWER OF KINDNESS” yang dimaksud Mpu Peniti ? Dan Tuhan telah memperlihatkannya langsung didepan mata saya. Apapun juga bentuknya, yang jelas saya merasakan betul, kekuataan orang baik yang baik hati. Selama 15 jam, kami berdua yang tidak mengerti bahasa masing-masing, namun dengan kebaikan hati kami sempat berkomunikasi, dan merasakan sebuah kehangatan yang unik. Terakhir saya melihat sang nenek bergandengan tangan dengan salah seorang teman-nya, naik kapal melanjutkan perjalanan ke Ho Chi Minh, Vietnam. Dari kejauhan saya masih melihat ia tertawa kepada saya.

Di Hong Kong, saya sempat transit hampir 3 jam. Dan di toko buku saya membeli sebuah buku kecil, lucunya berjudul “The Art of Being Kind”, karangan Stefan Einhorn. Entah kenapa secara spiritual saya merasa tersentuh. Sebuah pencerahan total. Dalai Lama menulis dalam kata sambutan di buku “The Power of Kindess”, - “Kindness and compassion are among the principal things that make our lives meaningful. They are the source of lasting happiness and joy”. Hari itu saya merasakan seutuhnya !

DALAI LAMA